CERDASBELANJA.ID – Di dalam menjalankan bisnis, sangat penting untuk mengetahui bagaimana riset yang tepat, demi menghadirkan produk dan pengalaman pengguna (user experience atau UX) terbaik.
Riset ini, tidak hanya berlaku di industri teknologi, tetapi juga perlu dilakukan di dalam bisnis media massa.
Product and UX Research Lead Tokopedia Satkar Ulama mengatakan, di Tokopedia sendiri, peranan riset produk dan UX sangat signifikan.
“Pasalnya, hasil yang berkualitas dapat diaplikasikan menjadi strategi baru dalam pengembangan konsep fitur, atau program yang dapat mendukung peningkatan transaksi serta tren belanja,” ujar Satkar dalam diskusi virtual, Rabu (17/11).
Satkar melanjutkan, riset produk dan UX juga akan mempengaruhi tingkat kesuksesan dan kenyamanan menggunakan sebuah situs, termasuk situs pemberitaan media.
“Tampilan dan UX yang ramah atau sesuai kebutuhan pengguna, menjadi sangat penting bagi setiap penyedia platform,” tambah Satkar.
Baca Juga: K-Popers Merapat! Tokopedia WIB November akan Hadirkan 10 Idol Group
Untuk membantu menghadirkan pengalaman ramah pengguna, Satkar pun membagikan tips menjadi UX researcher yang efektif.
1. Memiliki Empati
Menurut Satkar, empati adalah kunci untuk dapat menciptakan solusi yang berorientasi pada pengguna.
Ia menegaskan, sangat penting bagi researcher untuk mengesampingkan asumsi dan keinginan sendiri.
“Hal ini, ditujukan agar seorang UX researcher bisa terus fokus secara objektif dalam menyampaikan aspirasi pengguna, demi menciptakan lebih banyak dampak bagi mereka,” ungkap Satkar.
2. Kolaborasi Lintas Divisi
Selanjutnya, UX researcher juga perlu aktif berkolaborasi dengan divisi lain.
Apalagi, kata Satkar, kolaborasi lintas tim sangat penting dalam proses riset.
“Misalnya dengan bertukar pikiran, untuk menemukan berbagai cara menjawab tantangan yang dialami pengguna dari sisi produk, marketing hingga bisnis,” kata Satkar.
Baca Juga: Dorong Daya Saing UMKM, Tokopedia dan Kemenkop UKM Tandatangani MoU
3. Fleksibel dan Kreatif
Satkar melanjutkan, riset tidak bisa memakai satu cara atau metodologi saja. Seorang periset juga harus fleksibel dan terus berinovasi, dalam menerapkan cara yang paling sesuai dengan pengguna atau pasar yang kita riset.
Misalnya saat pandemi, ketika tatap muka harus dikurangi. Seorang periset UX harus menyesuaikan berbagai metode.
“Seperti survei, in-depth interview dan FGD, hingga tes produk secara virtual, tetapi tetap berorientasi pada hasil dengan kualitas sebaik, ketika bertemu langsung dengan narasumber,” jelas Satkar.
4. Ikuti Tren
Satkar juga menyarankan agar periset secara aktif mengikuti tren. Pasalnya, dengan mengikuti tren yang ada, periset bisa menjadi lebih relevan dengan pengguna.
Beberapa inisiatif unggulan Tokopedia pun, telah melewati proses riset agar relevan dengan kebutuhan pengguna, termasuk kampanye Waktu Indonesia Belanja (WIB).
“Konsep utama WIB, integrasi dengan pengalaman pengguna di dalam aplikasi serta model kampanye dan brand partnership juga berangkat dari hasil sebuah riset,” terang Satkar.
Baca Juga: Makin Untung, Kini Pengguna Gojek dan Tokopedia Bisa Sambung Akun dan Dapat Gopay Coins!
5. Menentukan Tujuan
Di dalam proses pengembangan produk dan UX, sangat penting bagi seorang periset untuk mengetahui tujuan yang harus dicapai, misalnya metrik bisnis atau produk apa yang ingin diubah serta ditingkatkan.
“Riset dengan tujuan yang jelas dapat menghasilkan insights berkualitas, sehingga dapat digunakan oleh para pengambil keputusan,” tutup Satkar.
Di Tokopedia sendiri, riset produk dan UX telah mempermudah pengguna dalam menggunakan aplikasi maupun layanan Tokopedia secara keseluruhan.
Proses ini, juga berkontribusi dalam membantu masyarakat menciptakan peluang lewat pemanfaatan teknologi yang perkembangannya sangat dinamis dan terus berevolusi. (*)
Baca Juga: 5 Tips Mengelola Keuangan untuk UMKM ala Tokopedia, Wajib Catat!