CERDASBELANJA.ID – Pada masa pandemi ini, banyak UMKM yang melakukan transformasi digital dengan berjualan online.
Meski demikian, belum semua UMKM berani melakukan digitalisasi. Group Head of Merchant Marketing Gojek, Bayu Ramadhan mengatakan, ada beberapa alasan UMKM masih belum berani berjualan online.
“Biasanya UMKM ragu karena digitalisasi merupakan perubahan kebiasaan yang cukup ekstrem,” ujar Bayu dalam diskusi virtual, Senin (16/7).
Baca Juga: Cara Dapat Bantuan Subsidi Gaji, Cek Dulu di BPJS Ketenagakerjaan
Bayu menjelaskan, ada banyak UMKM yang punya usaha turun-temurun, ataupun berhasil bertahan selama bertahun-tahun meskipun hanya melayani pelanggan secara offline.
Untuk itu, pelaku UMKM offline merasa takut untuk menyesuaikan diri saat digitalisasi.
“Kendala yang sering kali dialami UMKM ini, biasanya berupa takut kesulitan saat mengoperasikan aplikasi online, takut menyulitkan, takut lebih makan biaya dan sebagainya,” tambah Bayu.
Meski demikian, Bayu mengajak pelaku UMKM mulai mencoba melakukan digitalisasi. Apalagi, di tengah kondisi pandemi berkepanjangan.
Bayu menilai, pihaknya melihat ada potensi besar yang bisa digali pelaku UMKM saat ini. Untuk itu, Bayu mengajak pelaku UMKM agar bisa bergabung ke dalam gerakan transformasi digital dan bisa memaksimalkan potensi yang ada.
Sebagai langkah awal untuk bertransformasi digital, kata Bayu, para pelaku UMKM bisa menggunakan ekosistem dari Gojek.
Baca Juga: Mulai Berlaku, Cek Syarat Naik KA Jarak Jauh dan KA Lokal Saat PPKM
Pasalnya, Gojek menyediakan banyak layanan yang bisa diakses secara gratis oleh pelaku UMKM.
Dengan demikian, pelaku UMKM bisa mencoba tanpa khawatir akan mengeluarkan banyak biaya tambahan.
“Sebenarnya sebagian besar dari ekosistem merchant Gojek ini bisa diakses secara gratis. Untuk itu, pelaku UMKM bisa mencoba dulu,” ungkapnya.
Namun, jika pelaku UMKM merasa bingung bagaimana cara mencoba layanan Gojek, maka mereka bisa bergabung dengan Akademi Mitra Usaha (KAMUS) yang disediakan Gojek.
Melalui KAMIS, berbagai kesulitan yang biasa dihadapi UMKM bisa langsung ditanyakan kepada pihak Gojek. Sebagai wadah edukasi dan jejaring, KAMUS mendukung perkembangan UMKM Indonesia melalui dukungan komunitas.
Ada juga serangkaian pelatihan keterampilan bisnis yang ditujukan bagi mitra usaha Gojek yang bergabung sebagai mitra GoBiz (GoFood, GoPay, GoKasir), Moka, Midtrans, Selly, dan GoSend.
Baca Juga: Ryan Filbert Umbar 4 Cara Mulai Trading Saham untuk Pemula di FFF 2021
Di sepanjang bulan Agustus, KAMUS akan menghadirkan beragam topik pelatihan. Di antaranya pemanfaatan teknologi Gojek untuk optimalkan bisnis.
Kemudian pemasaran digital untuk bisnis, strategi memaksimalkan kualitas desain visual untuk pemasaran produk, hingga sesi khusus berbagi pengalaman dari pelaku bisnis kuliner, ritel, dan jasa yang telah sukses bertumbuh bersama ekosistem Gojek.
“Mitra usaha Gojek maupun publik yang tertarik mengikuti rangkaian pelatihan KAMUS bisa mendaftarkan dirinya melalui bit.ly/KAMUSGojek,” tutup Bayu. (*)