Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Viral, Bule Jualan Ayam Panggang di Yogyakarta Karena Terdesak Pandemi, Bermodal Resep Turun-temurun dari Belgia: Satu Tahun Tidak Ada Kerja Buat Hidup

Yunus - Sabtu, 27 Maret 2021 | 10:00
Bersama istrinya, bule Belgia jualan ayam panggang.
KOMPAS.COM

Bersama istrinya, bule Belgia jualan ayam panggang.

CERDASBELANJA.ID – Demi menyambung hidup, apapun dilakukan untuk menyambung hidup, apalagi berada di negeri orang.

Kondisi pandemi Covid-19 harus diakui juga memengaruhi situasi ekonomi di masyarakat.

Dibutuhkan strategi yang tepat untuk bisa mencari penghasilan baru.

Baca Juga: Viral di Medsos, Selebgram Awkarin Dikabarkan Berhasil Beli Hotel

Seperti yang dilakukan seorang bule saat harus jualan ayam panggang di Yogyakarta, karena terdesak pandemi.

Bermodal resep turun-temurun dari Belgia, lelaki itu, bersama istrinya, memberanikan diri buka warung ayam panggang.

Semua itu dilakukan, karena sejak sekitar setahun belakangan, pekerjaan pasangan ini terimbas pandemi.

Seperti dilansir dari Kompas.com, di salah satu sudut Kota Yogyakarta, ada sajian menarik yakni ayam bakar Belgia.

Tak hanya namanya saja yang menggunakan Belgia, namun resep yang digunakan merupakan resep turun temurun dari Belgia.

Tempat makan itu bernama 'Chicken Shack', yang beralamatkan di Jalan Tirtodipuran, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta.

Baca Juga: Viral, Video Pria Gondrong di Bekasi Bisa Gandakan Uang Hingga Berujung Ditangkap Polisi, Terungkap Uang yang Digandakan Palsu: Itu Hanya Trik Sulap

Warung tersebut milik Veronica Tri Haryanti (29) asal Kendal, resep ayam panggang Belgia didapat dari sang suami Michael Van Den Bremt (48).

Saat masa pandemi, Veronica maupun Michael tidak ada pekerjaan sama sekali.

Untuk menyambung hidup, pasangan itu buka warung ayam panggang khas Belgia.

Veronica bekerja di bidang event, kemudian Michael bekerja di bidang wisata.

Kedua bidang itu sangat terpukul dengan adanya pandemi Covid-19.

Tirtodipuran dipilih sebagai lokasi jualan, karena dekat dengan Prawirotaman, di mana Prawirotaman dikenal sebagai kampung bule di Yogyakarta.

Baca Juga: Dijuluki Crazy Rich TikTok, Tabungan Masa Kecil Sisca Kohl Rp100 Juta

Banyak wisatawan dari luar negeri yang menginap di sekitar Prawirotaman.

Ditambah lagi banyak hotel-hotel di sekitar Prawirotaman.

Michael menceritakan, nama Chicken Shack dipilih karena saat mendapatkan lokasi yang tidak terawat.

Bagian samping yang kini digunakan untuk tempat makan tidak terawat.

"Shack dipilih karena jika diartikan adalah gudang, jadi dulunya ini berantakan saya dengan istri membersihkan, mengecat, menanam tanaman. Kita lakukan berdua untuk irit ongkos," ujar Michael, Jumat (26/3).

Michael dan istri mulai melalukan pembangunan warung sekitar 4 bulan lalu.

Baca Juga: Viral! Driver Uber Dapat Rp230 Juta Cuma dengan Streaming Sambil Tidur

Mereka berdua memilih buka warung ayam khas Belgia, karena selama pandemi tidak ada pekerjaan sama sekali.

"Mau gimana lagi, satu tahun tidak ada kerja ini buat hidup. Sebenarnya istri saya sudah pengen buka usaha, nekat saja buka usaha ini," ucap Michael.

Keduanya memang hobi memasak, karena itu Michael mengajarkan resep turun temurun dari keluarganya.

Dia mengajarkan resep ayam panggang khas Belgia mulai dari nol.

"Kalau keluarga saya di Belgia ini ada tradisi, nenek saya ada buku resep makanan. Lalu diturunkan ke ibu saya, lalu saya turunkan lagi ke istri saya," katanya.

Chicken Shack menawarkan beberapa menu andalan yakni Vol-au-vent, Belgium Stew, Roasted Chicken, Belgium Meatballs in Tomatoes Sauce.

Baca Juga: Viral! Driver Uber Dapat Rp230 Juta Cuma dengan Streaming Sambil Tidur

Satu porsi ayam utuh dihargai Rp69.000.

"Di sini halal, karena pakai daging sapi. Kalau ada yang menggunakan beer sudah ada keterangannya," ucapnya.

Membuka usaha pada masa pandemi memang memiliki tantangan sendiri yang harus dihadapi, seperti harus taat pada jam buka yang ditentukan oleh pemerintah.

Pasalnya saat pandemi pemerintah memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Waktu PPKM pertama kali itu sangat terpukul, karena buka maksimal jam 19.00. Itu kan waktunya orang makan malam, kalau sekarang pukul 21.00 sudah mending," ungkap dia.

Ke depan, Michael dan istri berencana memberikan layanan pesan antar. Sebab, jika menggunakan layanan ojek online konsumen dibebankan biaya tambahan.

Baca Juga: Viral! Netizen Tanggapi Dialog Iklan Kopiko di Drakor Vicenzo

"Pengen investasi lagi beli motor lalu ada layanan antar, kalau pakai ojek online ongkosnya mahal," katanya.

Sementara itu Veronica mengatakan tidak ada masalah memasak makanan khas Belgia.

Bahan-bahan makanan pun cukup mudah ditemukan di Yogyakarta.

Jika tidak menemukan bumbu-bumbu yang dibutuhkan, bisa didapat melalui online.

"Seperti daun laurier itu seperti daun salam tapi lebih pekat rasanya. Kalau pakai daun laurier 4 buah, kalau diganti daun salam bisa 8 buah," ucap dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Menganggur Saat Pandemi, Bule Belgia Jual Ayam Panggang di Yogyakarta. (*)

Source :Kompas.com

Editor : Cerdas Belanja

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x