Selain terkait gaji, Eko juga menyindir fasilitas-fasilitas yang dimiliki atau diberikan kepada CEO.
“Fasilitas kendaraan Alphard atau Fortuner. Semua hasil mengepul sumbangan. Komisaris sama dirut BUMN mah, lewat,” ujar Eko lagi.
Terbongkarnya perkiraan gaji CEO ACT ini seketika menambah amarah bagi netizen yang menyangkan adanya dugaan penyelewengan dana.
Terlebih dugaan penyelewengan dana ini terjadi disebuah yayasan kemanusiaan yang harusnya menjadi lembaga terpercaya.
Sementara itu, seperti dikutip dari Kompas.com, manajemen ACT akhirnya buka suara.
Mereka menggelar konferensi pers di kantor pusat ACT Menara 165 di Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (4/6).
Hal pertama yang disampaikan manajemen adalah permintaan maaf. Kalimat permintaan maaf itu ditunjukan kepada seluruh warga dan para donatur.
"Kami sampaikan permohonan maaf atas pemberitaan ini," kata Ibnu Khajar yang kini menjabat Presiden ACT menggantikan Ahyudin sejak 11 Januari 2022.
Baca Juga: Belajar Cara Anggarkan Dana Sosial Langsung dari Perencana Keuangan
Ibnu Khajar bicara panjang lebar terkait laporan yang dipublikasikan Tempo. Dia tak secara tegas membantah tetapi juga tidak membenarkan.
Kata Ibnu, laporan tersebut sebagian berisi kebenaran sebagian berisi isu yang dia sendiri tidak tahu bersumber dari mana. (*)
(*)