Sosok Khalifah Nasif Jadi Buah Bibir, Ternyata Anak Pemilik JD.ID dan Bos Tambang, Berapa Total Kekayaan Orang Tuanya yang Disebut Sebagai Crazy Rich Bengkulu?

CERDASBELANJA.ID – Sosok Khalifah Nasif baru-baru ini menuai perhatian netizen karena wajah tampan yang dimilikinya.

Tapi selain karena wajah tampan, Khalifah Nasif juga menjadi buah bibir usai identitas orang tuanya terungkap.

Laki-laki yang diketahui calon polisi ini merupakan anak dari Maya Miranda Ambarsari.

Maya Miranda Ambarsari merupakan crazy rich Bengkulu yang namanya terkenal di kalangan pengusaha tanah air.

Walaupun tak diketahui pasti, total kekayaan Maya Miranda Ambarsari disebut bernilai fantastis berkat gurita bisnis yang dimilikinya.

Dilansir dari laman pribadinya, berikut ini beberapa bisnis Maya Miranda Ambarsari yang bisa menggambarkan seberapa banyak total kekayaannya.

1. PT Merdeka Copper Gold, Tbk

Mulanya bernama PT Indo Multi Guna, kini perusahaan tambang tersebut beranti nama menjadi perusahaan publik PT Merdeka Copper Gold, Tbk.

Baca Juga: Perluas Operasional, JD.ID Kembali Hadirkan Electronic Store di Gandaria City

Maya Miranda Ambarsari foto bersama anak dan suami

2. Elliotii Residence

Elliottii Residence adalah guest house mewah dan ekslusif yang terletak di kawasan Pondok Indah, Cipete, dan Cisarua Bogor.

Salah satu ketertarikan Maya terjun ke dunia properti karena kecintaannya terhadap arsitektur dan desain interior.

3. JD.ID

Menurutnya, bisnis e-commerce saat ini memiliki prospek yang sangat besar di tengah pertumbuhan jumlah pengguna internet di Indonesia.

4. Gorjes Wolter Mongonsidi

Baca Juga: Gandeng JD.ID, realme Resmi Hadirkan realme 9 Pro dan realme 9 Pro+

Itulah alasan Maya akhirnya membuka Gorjes Hair and Beauty di kawasan premium Wolter Mongonsidi.

5. PT Tawu Inti Bati

PT Tawu Inti Bati merupakan perusahaan pengolahan minyak yang semula merupakan perusahaan milik asing (PMA) menjadi perusahaan milik dalam negeri (PMDN).

6. PT Batamec Shipyard

PT Batamec Shipyard adalah salah satu perusahaan galangan kapal terbesar di Indonesia.

Dengan demikian, saat itu juga perusahaan yang selama 35 tahun merupakan PMA resmi menjadi PMDN.(*)