Follow Us

Kenalan dengan Diet Special Needs, Sediakan Makanan Spesial bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Wulan - Jumat, 06 Mei 2022 | 12:00
Founder Diet Special Needs, Difansa Rachmani
Dok. Tokopedia

Founder Diet Special Needs, Difansa Rachmani

Saat ini, Diet Special Needs memiliki total 10 karyawan yang membantu membuat makanan khusus. Namun, Difa mengaku jumlah karyawan ini masih sangat jauh dari cukup.

Pasalnya, semakin banyak orang yang mengenal Diet Special Needs, maka semakin banyak pula permintaan makanan custom yang diterima.

Tidak selalu sama, kebanyakan makanan custom ini punya pantangan yang berbeda-beda, sehingga Difa dan tim harus membuat resep baru bagi mereka.

Proses trial and error ini tentu tidak berlangsung sebentar. Menurut Difa, rata-rata proses trial and error untuk menciptakan menu makanan baru membutuhkan waktu lebih dari sebulan. Sejalan dengan SDM, dana, dan peralatan dapur yang terbatas, Difa merasa cukup kesulitan menangani pesanan custom dari pelanggannya.

“Tantangan utamanya dari sisi pendanaan, apalagi karena kami masih skala UMKM, sedangkan permintaan sangat besar, jadi kami suka sedih. Kami berusaha semaksimal mungkin untuk menerima pesanan custom, tetapi SDM dan alat-alat masak masih terbatas,” kata Difa.

Sebagai informasi, untuk saat ini Diet Special Needs belum memiliki ahli gizi yang berdedikasi memantau makanan yang mereka jual. Namun, Diet Special Needs punya ahli gizi insidental atau freelance yang sering diajak berdiskusi.

Belakangan ini, Diet Special Needs juga sudah mulai melakukan pemeriksaan ke laboraturium untuk pengecekan nutrition fact. Meski menjual makanan dengan bahan khusus, tetapi semuanya masih memakai bahan baku lokal.

Baca Juga: Angkat Kisah Bisnis Rentique, GoPlay dan CIMB Niaga Hadirkan Cerita Kejar Mimpi Movie

“Jadi untuk resep, harga bisa lebih ditekan karena pakai produk lokal. Jika dibandingkan dengan produk luar yang punya spesifikasi mirip dengan kami, seperti gluten free, sugar free, maka produk kami lebih terjangkau memang lebih mahal daripada produk pasaran karena memang bahan bakunya khusus tapi masih terjangkau.

Difa melanjutkan, “Dari kurang lebih 200 varian produk yang dijual, produk yang paling laku itu keripik kentang kue semprit, cookies, egg drop, semprong, mi ayam, kecap khusus non kedela, sampai kaldu ayam kampung,” tutup Difa.

Editor : Cerdas Belanja

Baca Lainnya

Latest