“Visi kami adalah menjadi merek yang paling dicintai para pelanggan di Asia Tenggara. Selain itu, terkait rencana 5 tahun ke depan, kami berkomitmen untuk memperluas jangkauan secara cepat hingga mencapai ribuan gerai di Asia Tenggara, sekaligus melengkapi portofolio kami dengan produk-produk yang dapat memenuhi kebutuhan pasar," ujar Edward dalam keterangannya, Senin (27/12).
Kopi Kenangan didirikan Edward Tirtanata, James Prananto, dan Cynthia Chaerunnisa pada 2017.
Kopi Kenangan berhasil mengisi celah pasar, antara kopi dan harga premium yang disajikan jaringan gerai kopi internasional, dan kopi instan yang dijual di banyak kios jalanan di Indonesia.
Pelanggan dapat dengan mudah memesan kopi lewat aplikasi, baik untuk dikirim ke rumah maupun mengambil langsung di salah satu dari gerai Kopi Kenangan.
Melalui model bisnis new retail yang memadukan kanal daring dan luring, Kopi Kenangan berhasil menarik hati banyak pelanggan.
Selain itu, hanya dalam waktu 4 tahun, Kopi Kenangan telah bertumbuh menjadi Kenangan Brands dan mempekerjakan lebih dari 3.000 staf di lebih dari 600 gerai di 45 kota di Indonesia.
Selama pandemi Covid-19, Kopi Kenangan juga membuktikan kemampuan beradaptasinya dengan iklim usaha dan tantangan yang terus berubah.
Baca Juga: Merdeka Finansial! Ini 5 Cara Bijak Pilih Perusahaan Sekuritas untuk Investasi di Pasar Modal
Langkah ini, ditempuh dengan menjalankan strategi-strategi baru, seperti menerapkan sistem pesanan nirkontak (contactless booking request) yang membantu meningkatkan pertumbuhan pendapatan dan basis pengguna.
Selama 12 bulan terakhir, Kopi Kenangan telah menyajikan 40 juta cangkir dengan target 5,5 juta cangkir per bulan pada Q1 2022.
Di sisi lain, Managing Director Tybourne Capital Management Bosun Hau mengatakan, hanya dalam waktu singkat, Edward dan James didukung dengan tim manajemen yang berpengalaman, berhasil mengembangkan bisnis secara signifikan.