Pencapaian ini, tak lepas dari kepercayaan lebih dari 40 perusahaan asuransi yang memilih untuk bekerja sama dengan Fuse.
Baca Juga: Promo 11.11 di Cekpremi, Ada Diskon untuk Asuransi Mobil dan Properti
CEO Simas Insurtech Teguh Aria Djana mengatakan, Fuse merupakan kontributor yang signifikan bagi Simas Insurtech, untuk perolehan premi bruto dalam kerja sama partnership.
Fuse sangat inovatif dalam penggunaan teknologi, untuk menjalankan peran berbeda di ekosistem asuransi, serta sangat cepat dalam hal eksekusi.
“Ekosistem Fuse juga menghadirkan beragam kanal distribusi, beragam produk asuransi dan membuat Fuse punya posisi yang unik di ranah insurtech. Itu menjadi alasan mengapa Fuse menjadi insurtech terdepan di Indonesia," ujar Teguh, Rabu (17/11).
Tidak hanya itu, Asuransi Bina Dana Arta (ABDA) juga menjadikan Fuse sebagai satu-satunya partner insurtech yang sejak kuartal IV 2020 dilabeli Fuse sebagai partner kategori Titanium. ABDA memanfaatkan platform teknologi Fuse untuk memasarkan produk asuransi mobil, properti, dan kesehatan.
"Kami percaya bahwa optimalisasi data lewat pemanfaatan insurtech yang optimal semakin relevan, dan dibutuhkan oleh para pelaku usaha asuransi, sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan penetrasi asuransi di Indonesia," ujar Nurmala Fitri Dewi selaku Kepala Divisi Broker ABDA.
Menanggapi hal ini, Founder sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Fuse Andy Yeung mengatakan, banyak potensi tersedia untuk insurtech, seiring terjadinya perubahan perilaku konsumen akibat pandemi Covid-19.
Insurtech menjadi katalisator dalam membangun dan memperluas akses masyarakat terhadap produk asuransi.
Menurut Andy, perusahaan asuransi adalah partner kunci untuk membuat sekaligus underwrite berbagai jenis produk asuransi.
Fuse mengembangkan teknologi, untuk mendistribusikan produk asuransi tersebut secara efektif melalui kanal-kanal distribusi.