Bantalan rel yang semula masih menggunakan kayu atau baja, kini telah diganti menggunakan beton.
Kemudian, rel yang sebelumnya kurang laik telah diperbaiki dan rel bertipe R.42 atau R.50 diganti dengan rel tipe R.54 yang mampu mengakomodasi kecepatan kereta api lebih tinggi.
Ketiga, KAI mengoptimalkan kecepatan kereta api pada jalur lengkung sesuai desain lengkungnya. KAI melakukan perbaikan-perbaikan sesuai desain optimalnya pada lengkung tersebut, agar kecepatan kereta api dapat ditingkatkan.
Terakhir, KAI juga melakukan rekayasa pola operasi dengan mengatur kembali durasi berhenti kereta api di stasiun. Melalui adanya peningkatan prasarana tersebut, maka kecepatan rata-rata kereta api juga mengalami peningkatan.
Berikut adalah sejumlah data peningkatan kecepatan kereta api di masing-masing rute.
Baca Juga: Terbaru, KAI Percepat Waktu Perjalanan dan Hadirkan WiFi Gratis di KA
1. Rute Gambir - Surabaya Pasar Turi pp
- Kecepatan rata-rata dari 85 km/jam menjadi 88 km/jam.
- Kecepatan maksimal 120 km/jam pada lintas Cirebon - Comal dan Semarang Tawang – Ngrombo.
2. Rute Gambir - Solo Balapan pp
- Kecepatan rata-rata dari 71,5 km/jam menjadi 81,5 km/jam.
- Kecepatan maksimal 120 km/jam pada lintas Cirebon - Prupuk dan Kebasen - Yogyakarta.