Baca Juga: Tips Menjadi Sukses ala Raditya Dika, Jangan Mudah Terjebak Lingkungan
3. Diversifikasi
Kita perlu memastikan untuk tidak mempertaruhkan semua uang kita pada satu investasi crowdfunding.
Jika kita melakukan ini dan kita memahami bahwa sebagian besar investasi ini akan gagal, maka kita dapat mengalokasikan sebagian dari portofolio kita.
Selain itu, kita bisa mendiversifikasikan porsi investasi kita menjadi lebih dari 20, 30, 40, hingga ratusan investasi selama beberapa tahun.
4. Periksa Platformnya
Tentunya kita ingin menghindari berinvestasi pada platform yang tidak memberikan kita keuntungan. Carilah platform dengan lebih selektif. Salah satunya adalah dengan meneliti pengalaman tim di balik sebuah platform.
Latar belakang apa yang mereka miliki dalam berinvestasi di perusahaan swasta? Seberapa baik kinerja perusahaan yang sebelumnya didanai melalui platform? dan sebagainya. Kemudian cari tahu seberapa baik pimpinan melakukan uji tuntas pada perusahaannya. Tentukan apa yang dibutuhkan platform dengan cara dokumentasi. Apakah keuangan yang diaudit? Penilaian pihak ketiga?
Untuk kesepakatan investasi real estat, apakah mengharuskan perusahaan menawarkan ganti rugi atau kewajiban kepada investor jika mereka gagal menindaklanjuti prosedur mereka? Jangan takut untuk meminta platform dalam menyediakan kuesioner yang diisi perusahaan, dokumen cadangan, catatan wawancara yang dilakukan pasar dengan pengacara dan bankir perusahaan dan sebagainya. Intinya, carilah platform yang akan membantu kita menyelesaikan masalah apa pun.
Baca Juga: Sambut Tahun 2021, Gojek Luncurkan Sejumlah Fitur dan Inovasi Terbaru
5. Periksa Perusahaan
Telitilah perusahaan tempat kita akan berinvestasi. Kita perlu mengetahui latar belakang pendiri perusahaan, serta apakah mereka memiliki pengalaman langsung dalam industri terkait atau tidak.