CERDASBELANJA.ID – Sebagaimana diketahui, pada Rabu (13/1) lalu Presiden Joko Widodo secara resmi telah melakukan uji coba vaksinasi pertama kali.
Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan, program vaksinasi ini akan memberikan semangat optimisme kepada kalangan pengusaha dan pelaku bursa.
Hal ini terbukti dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dibuka menguat pada awal perdagangan Rabu (13/1). Pukul 09.06 WIB, IHSG menguat 35,34 poin atau 0,53% ke level 6.428,01.
Baca Juga: Pemula, Kenali Apa Saja Keuntungan dan Risiko Investasi Crowdfunding
Menurut Sarman, adanya vaksinasi ini menumbuhkan rasa optimisme bahwa secara perlahan-lahan kita akan mampu mengendalikan dan menurunkan laju Covid-19.
“Sehingga pemerintah secara perlahan-lahan bisa memberikan pelonggaran. Tentu investor menunggu momen ini. Nanti ketika ekonomi mulai pulih, baru investor mulai memasukkan modalnya, mulai berinvestasi, apalagi asing,” ujar Sarman dalam diskusi virtual, Rabu (13/1).
Meski demikian, Sarman menilai para tingginya antusiasme investor di dalam negeri akan sangat dipengaruhi oleh sampai sejauh mana kesuksesan dari vaksinasi Covid-19.
Apabila proses vaksinasi ini bisa dilakukan dengan cepat dan merata, maka ini akan memberikan efek psikologis yang besar bagi pelaku pengusaha dan investor.
Lalu, apa saja rekomendasi investasi yang akan moncer di tahun 2021? Menurut Sarman, apabila proses vaksinasi berjalan lancar, maka sampai dengan bulan Januari atau Februari 2021 prospek investasi yang baik masih akan sama dengan tahun 2020, yaitu pada sektor yang berhubungan dengan kebutuhan pokok masyarakat.
“Misalnya di bidang industri makanan dan minuman, di bidang kebutuhan pokok ini peluang investasinya besar,” paparnya.
Baca Juga: Catat! Ini Empat Tips Aman Belanja Online dengan Uang Digital
Pasalnya, kata Sarman, sektor-sektor kebutuhan pokok ini tidak akan tertinggal. Untuk itu, Sarman menganjurkan kita perlu melihat prospek usaha yang cerdik pada sektor ini.
Sebagai contoh, kita bisa membuat usaha yang berkaitan dengan makanan khas daerah dengan rasa atau modifikasi yang enak dan menarik.
Apabila pasar merasa cocok, maka ini pasti akan diburu konsumen dan bisa menjadi peluang pasar.
Selain sektor makanan dan minuman, potensi dan peluang investasi di sektor properti juga masih sangat terbuka. Misalnya seperti perumahan, indekos, apartemen, atau rumah sederhana.
Sarman menjelaskan, sektor ini bisa diperhitungkan karena di Indonesia terdapat masyarakat kelas menengah baru sekitar 50 juta orang, dan mereka memiliki dana simpanan di bank.
Baca Juga: Catat, Ini 5 Tips Aman Investasi Reksa Dana dan Saham Secara Online
Jika ekonomi mulai pulih kembali serta proses vaksinasi sudah berjalan lancar dan sukses, Sarman meyakini sebanyak 50 juta masyarakat kelas menengah baru ini akan mengeluarkan uangnya.
“Mereka akan berbelanja apakah itu investasi di bidang properti, otomtif, bisa juga di bidang usaha-usaha UMKM. Jadi kita punya cadangan uang banyak di masyarakat kelas menengah baru,” kata Sarman. (*)