Punya Banyak Jenis, Kenali 10 Jenis Mata Uang Cryptocurrency

Kamis, 28 Januari 2021 | 15:30
pexels.com/@worldspectrum

Punya Banyak Jenis, Kenali Apa Saja Jenis Mata Uang Cryptocurrency

CERDASBELANJA.ID - Cryptocurrency adalah mata uang digital yang dipakai untuk bertransaksi virtual di dalam jaringan internet.

Untuk melindungi dan menjaga keamanan mata uang digital ini, terdapat sandi-sandi rahasia yang cukup rumit.

Crypto juga merupakan aset digital yang dirancang untuk bekerja sebagai media pertukaran dengan menggunakan cryptografi yang kuat untuk mengamankan transaksi keuangan, mengontrol penciptaan unit tambahan, dan memverifikasi transfer aset.

Baca Juga: Banyak Diminati, Kenali Apa Itu Cryptocurrency dan Blockchain

Meski cryptocurrency sudah dikembangkan sejak tahun 1990-an, tetapi crypto baru sekitar 10 tahun terakhir dikenal masyarakat global.

Saat ini ada lebih dari 1.000 jenis cryptocurrency yang beredar di seluruh dunia.

Adapun salah satu jenis crypto yang sering digunakan adalah Bitcoin. Bitcoin juga termasuk dalam daftar teratas mata uang digital yang paling banyak digunakan.

Sang pencipta, Satoshi Nakamoto, hanya menciptakan Bitcoin hingga 21 juta koin sesuai protokol yang sudah disepakati.

Para ahli memperkirakan, jumlah tersebut tidak akan habis ditambang sampai tahun 2140.

Kita bisa melakukan transaksi Bitcoin melalui perangkat komputer saja, tanpa melalui bank atau lembaga keuangan.

Baca Juga: Investasi Lewat Metode Pinjaman, Kenali Apa Itu Sistem P2P Lending

Selain Bitcoin, masih ada beberapa jenis cryptocurrency yang sering digunakan, antara lain sebagai berikut.

1. Ethereum (ETH)

Ethereum awalnya diciptakan untuk sesuatu yang mirip dengan jaringan super komputer berskala global yang memungkinkan siapa saja untuk membuat aplikasi tanpa perantara pihak ketiga dalam dunia finansial.

Ethereum sempat mengalami serangan parah pada tahun 2016, hingga dipecah menjadi Ethereum (ETH) dan Ethereum Classic (ETC).

Namun demikian, Ethereum tetap memegang posisi puncak dalam jajaran mata uang crypto dengan kapitalisasi pasar sebesar US$14.623 miliar dan harga US$139.27 per token.

2. Ripple (XRP)

Ripple dirancang sebagai jaringan transaksi terpusat untuk digunakan oleh sistem perbankan dalam melakukan transaksi. Mata uang dalam jaringannya bersimbol XRP.

Jadi, uang konvensional akan dikonversi terlebih dahulu menjadi XRP untuk dikirim melalui jaringan Ripple. Kemudian dikonversi kembali menjadi uang konvensional ketika ditarik tunai.

Baca Juga: Beri Kemudahan Pinjaman, Kenali Dulu Jenis-Jenis P2P Lending

Saat ini, XRP memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$12.609 miliar dengan nilai US$0.305 per token.

3. EOS

EOS termasuk pendatang baru dalam daftar mata uang crypto yang diluncurkan pada Juni 2018.

EOS dirancang berdasarkan model Ethereum, jadi sama-sama menawarkan platform tempat para developer mengembangkan aplikasi terdesentralisasi.

Saat ini, kapitalisasinya bernilai total US$ 3.261 miliar dengan harga US$ 3.60 per token

4. Litecoin

Litecoin dibuat berdasarkan model Bitcoin sebagai mata uang crypto peer-to-peer, bahkan dijuluki juga sebagai adik dari Bitcoin.

Namun, Litecoin menawarkan kecepatan transaksi lebih unggul serta batas total token lebih tinggi.

Saat ini, Litecoin menempati posisi mata uang crypto terbesar kelima di dunia dengan kapitalisasi pasar sebesar US$2.743 miliar pada harga US$45.26 per token.

5. Cyronium

Di tengah lemahnya harga mata uang crypto dunia, Cyronium mata uang crypto asal Indonesia ini, disebut-sebut mempertahankan stabilitas harganya.

Saat ini harganya ditutup di titik Rp29,4 juta. Cyronium adalah uang crypto yang diciptakan oleh pebisnis asal Bandung, Mardigu Wowiek Prasantyo dan pertama kali dijual ke publik pada bulan Mei 2018.

Cyronium menerbitkan token digital dengan teknologi blockchain, yang bisa dibeli oleh member dengan harga fluktuatif, sehingga para member bisa mengambil keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual tersebut.

6. Tether (USDT)

Tether adalah mata uang crypto yang nilainya dirancang untuk mencerminkan Dolar AS, sehingga diharapkan dapat menjadi mata uang crypto bernilai stabil layaknya sebuah Dolar Digital.

Namun realitanya, nilai Tether terhadap Dolar AS tetap berfluktuasi disebabkan berbagai faktor.

Baca Juga: Sebelum Berinvestasi, Wajib Kenali Dulu Cara Kerja P2P Lending

Saat ini, Tether memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$2.045 miliar dengan harga US$1.01 per token.

7. Monero (XMR)

Monero diluncurkan sebagai mata uang terdesentralisasi berbasis open source yang sempat masuk dalam jajaran 10 mata uang crypto dengan kapitalisasi pasar terbesar.

Namun sekarang posisinya sangat merosot ke peringkat 13 dengan nilai total US$832 juta. Harganya saat ini setara US$9.52 per token.

8. Cardano (ADA)

Cardano diciptakan oleh salah satu co-founder Ethereum, Charles Hoskinson. Hasilnya, ia sukses memangkas waktu proses pembayaran internasional dari beberapa hari hingga beberapa detik saja.

Kini, Cardano termasuk salah satu mata uang crypto paling populer dengan kapitalisasi US$1.118 miliar dan harga US$0.04 per token.

9. Ana Coin

Berikutnya, mata uang crypto dari Indonesia lagi yaitu ANA Coin (ANA). ANA dibangun di atas jaringan Blockchain Ethereum berbasis ERC20 yang diluncurkan pada 6 Juni 2018.

Baca Juga: Investor, Simak Cara Untuk Berinvestasi di Platform P2P Lending

Total suplainya sudah lebih dari US$200 juta. Sebagai salah satu mata uang crypto paling populer, volume perdagangannya sangat tinggi dan tidak kalah dari Bitcoin.

10. Agri Coin

Masih dari Indonesia, mata uang crypto AgriCoin (AGCMN) berbasis peer-to-peer yang digunakan khusus dalam bisnis terkait pertanian seperti namanya.

Nah tujuan dibuatnya mata uang crypto ini untuk memenuhi kebutuhan langsung dari kelompok peminjam dari awal, distribusi, hingga penjualan di pasar agricultural.

Total suplai mata uang ini mencapai US$ 50 juta per token. (*)

Tag

Editor : Yunus