Investasi jangka pendek yakni bagi seseorang yang memiliki tujuan keuangan dalam waktu kurang dari 3 tahun, misalnya menikah.
Jika kita memiliki target menikah tahun depan, Rizqi menyarankan untuk tidak mengambil saham yang terlalu besar.
Di mana, untuk jangka pendek ini biasanya bertujuan untuk stabilitas keuangan.
#2. Investasi Jangka Menengah.
Jangka menengah berada di rentan 3-5 tahun, misal keinginan untuk membeli rumah.
#3. Investasi Jangka Panjang
Investasi ini dilakukan lebih dari 5 tahun, cocok untuk kita yang ingin memilih saham dalam jangka waktu lebih dari 5 tahun, misalnya untuk uang pensiun.
Oleh karena itu, apabila kita sudah menentukan tujuan investasi dan tipe jangka waktunya, akan mencegah kita dari kesengsaraan risiko keuangan.
Baca Juga: Belajar Cara Anggarkan Dana Sosial Langsung dari Perencana Keuangan
Adapun jika tujuan investasi sudah tercapai, namun belum ada urgensi apapun, Rizqi menyarankan untuk membiarkannya.
Agar investasi kita tetap terus bergunung sampai memiliki tujuan atau urgensinya tercapai.
Di mana teman dari investasi itu waktu. Semakin menggunung, semakin sejahtera membicarakan masa depan dan pensiun.(*)