CERDASBELANJA.ID - Bicara soal investasi, sebagian orang berpikir bagaimana caranya agar bisa bebas keuangan atau financial freedom dalam waktu singkat.
Faktanya, pikiran tersebut sebenarnya lebih pada berspekulasi, bukan berinvestasi.
Bukan hal yang tidak mungkin untuk bisa mendapatkan banyak cuan dengan berinvestasi dalam waktu singkat.
Tapi mungkin juga kita jatuh miskin dalam waktu singkat apabila melakukan investasi hanya modal gambling, tanpa tahu inti fundamental investasi.
Satu hal penting sebelum melakukan investasi adalah tanyakan pada diri sendiri dan pahami betul apa sebenarnya tujuan keuangan kita.
Rizqi Syam, CFP, perencana keuangan Finansialku.com, menyebutkan bahwa investasi itu kendaraan untuk mencapai tujuan keuangan kita lebih cepat.
Dari sisi perencana keuangan, Rizqi menyebutkan terdapat 3 tipe investasi yang wajib diketahui terlebih dahulu.
Ketiga tipe investasi itu memiliki isi produk berbeda-beda.
Biar makin jelas, berikut ini 3 tipe investasi yang harus diketahui investor.
Baca Juga: Awas, 5 Kebiasaan Sepele Ini Bisa Bikin Tujuan Keuangan Selalu Gagal
#1. Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek yakni bagi seseorang yang memiliki tujuan keuangan dalam waktu kurang dari 3 tahun, misalnya menikah.
Jika kita memiliki target menikah tahun depan, Rizqi menyarankan untuk tidak mengambil saham yang terlalu besar.
Di mana, untuk jangka pendek ini biasanya bertujuan untuk stabilitas keuangan.
#2. Investasi Jangka Menengah.
Jangka menengah berada di rentan 3-5 tahun, misal keinginan untuk membeli rumah.
#3. Investasi Jangka Panjang
Investasi ini dilakukan lebih dari 5 tahun, cocok untuk kita yang ingin memilih saham dalam jangka waktu lebih dari 5 tahun, misalnya untuk uang pensiun.
Oleh karena itu, apabila kita sudah menentukan tujuan investasi dan tipe jangka waktunya, akan mencegah kita dari kesengsaraan risiko keuangan.
Baca Juga: Belajar Cara Anggarkan Dana Sosial Langsung dari Perencana Keuangan
Adapun jika tujuan investasi sudah tercapai, namun belum ada urgensi apapun, Rizqi menyarankan untuk membiarkannya.
Agar investasi kita tetap terus bergunung sampai memiliki tujuan atau urgensinya tercapai.
Di mana teman dari investasi itu waktu. Semakin menggunung, semakin sejahtera membicarakan masa depan dan pensiun.(*)
Thika Widi Butar Butar/Finansialku