CERDASBELANJA.ID – Pemerintah akan memulai pelaksanaan vaksinasi dosis lanjutan atau booster hari ini, Rabu (12/01).
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan, stok vaksin untuk pelaksanaan vaksinasi booster tersebut mencukupi.
Budi menjelaskan, vaksinasi booster ini penting bagi seluruh rakyat Indonesia diberikan sebagai komitmen dari pemerintah.
Khususnya, untuk melindungi seluruh masyarakat Indonesia dari ancaman Covid-19 dan termasuk varian-varian barunya.
“Pemerintah sendiri alhamdulillah sudah memiliki vaksin yang cukup,” ujar Budi dalam keterangan persnya, Selasa (11/01).
Stok vaksin tersebut, kata Menkes, antara lain berasal dari kontrak pengadaan vaksin tahun lalu yang akan dikirimkan di awal tahun ini, serta vaksin yang datang melalui kerja sama bilateral dan multilateral.
Ia menuturkan, sebelumnya COVAX memberikan komitmen bantuan terhadap 20% dari populasi Indonesia, tetapi sekarang sudah dikonfirmasi akan ditingkatkan menjadi 30% dari populasi Indonesia.
“Kira-kira setara vaksinasi untuk 27 juta orang, atau kira-kira setara dengan 54 juta dosis vaksin gratis yang bisa diterima pemerintah total dari tahun lalu dan tahun ini,” paparnya.
Baca Juga: Dimulai Bulan Ini, Catat Siapa Saja Daftar Penerima Vaksin Booster Covid-19
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah menyampaikan bahwa vaksinasi booster akan dimulai pada tanggal 12 Januari 2022 dan diberikan secara gratis kepada masyarakat.
Sesuai dengan arahan Presiden, kata Budi, maka vaksin booster akan mulai tanggal 12 Januari 2022.
“Program vaksin booster ini akan dilakukan secara gratis untuk masyarakat Indonesia yang telah berusia 18 tahun ke atas, dan sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap atau 2x suntik minimal 6 bulan yang lalu,” terang Menkes.
Pemberian vaksin ketiga ini, akan diprioritaskan bagi kelompok masyarakat lanjut usia (lansia) dan kelompok rentan (imunokompromais).
“Vaksinasi booster ini penting bagi seluruh rakyat Indonesia diberikan sebagai komitmen dari pemerintah untuk melindungi seluruh masyarakat Indonesia dari ancaman Covid-19 dan termasuk varian-varian barunya,” tutup Budi. (*)