Ini dibuktikan Lo Kheng Hong ketika pertama kali terjun berinvestasi.
Menurut Lo Kheng Hong, kesalahannya adalah dengan tidak sabar dan terburu-buru dalam mendapatkan hasil.
“Bukannya untung tapi malah rugi, karena memulainya dengan cara yang salah yakni dengan membeli saham IPO dengan harga murah,” kata Lo.
Lo Kheng Hong lalu menjualnya ketika listing dengan harapan mendapatkan keuntungan.
“Padahal untuk mendapatkan hasil terbaik, berinvestasi perlu waktu,” tambah Lo.
Baca Juga: Calon Investor Wajib Tahu Apa Itu Cut Loss Saham, Begini Strategi yang Harus Dilakukan
3. Beli Saham yang Bidang Usahanya Baik
Memilih emiten sebenarnya tidak sulit menurut Lo Kheng Hong, investor hanya perlu mencari industri yang dapat bertahan dalam berbagai kondisi ekonomi.
Ketika sudah menentukan industrinya, maka sortir perusahaannya berdasarjan price to book value (PBV).
“Setelah menentukan industrinya, sortir perusahaan yang misalnya masih memiliki price to book value atau PBV kecil tapi asetnya banyak dan utangnya kecil,” ungkap dia.
4. Pilih Perusahaan yang Untung
Lo Kheng Hong juga mengatakan, dirinya sangat anti membeli perusahaan yang rugi.