Hari Difabel Sedunia, UMKM Difabel Tokopedia Bagi Cerita Kontribusi ke Ekonomi Digital

CERDASBELANJA.ID – Merayakan Hari Difabel Sedunia, Tokopedia membagikan cerita inspiratif para UMKM difabel yang memanfaatkan teknologi, serta berkontribusi terhadap perekonomian digital.

Beberapa UMKM yang membagikan ceritanya adalah The Able Art dan warung kelontong Toko Lariz.

“Tokopedia terus memberikan panggung seluas-luasnya bagi pegiat UMKM lokal, termasuk difabel, untuk menciptakan peluang lewat pemanfaatan teknologi agar bisa bangkit bersama memulihkan ekonomi,” ujar External Communications Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya, Jumat (3/12).

Bermula dari kecintaan terhadap dunia sosial, Tommy Budianto mendirikan The Able Art di Pasuruan pada 2017.

Tommy membantu mereproduksi lukisan-lukisan karya seniman difabel menjadi berbagai produk, seperti hijab, tas, pouch dan lain-lain, untuk dijual offline ataupun online.

“The Able Art, didirikan untuk memberdayakan para seniman difabel agar tetap bisa berkarya, sehingga mereka bisa memperoleh pendapatan tetap. Kami ingin setiap karya memiliki nilai sosial bagi masyarakat Indonesia,” jelas Tommy.

Baca Juga: Cara Isi OVO Lewat Tokopedia, Bisa Langsung Belanja Online Hemat!

Dok. Tokopedia

Pemilik The Able Art, Tommy Budianto, bersama Sadikin Pard, salah satu seniman difabel

Tommy menggandeng seniman lukis difabel dari sejumlah daerah di Indonesia, mulai dari Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Malang hingga Bali.

Tak jarang, untuk mendapatkan hasil reproduksi lukisan yang berkualitas tinggi, Tommy datang langsung ke tempat para seniman.

“Di awal berjualan, penjualan kami hanya berkisar 10%-20% dari sebelum kami bergabung dengan Tokopedia. Setelah memanfaatkan Tokopedia, The Able Art bisa mengirimkan rata-rata 100 pesanan dalam sebulan ke berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Papua,” ujar Tommy.

Di sisi lain, pemilik warung kelontong Toko Lariz ini sekaligus tunadaksa asal Semarang, Suhartini, bergabung ke ekosistem Mitra Tokopedia pada 2019.