Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Waspada Tren Add Yours di Story Instagram, Jangan Umbar Data Pribadi!

Wulan - Kamis, 25 November 2021 | 19:00
Fitur stiker Add Yours di Instagram
Digital Information World

Fitur stiker Add Yours di Instagram

CERDASBELANJA.ID – Belakangan ini, para pengguna Instagram diramaikan dengan fitur stiker “Add Yours” yang beredar di Instagram Stories.

Melalui fitur Add Yours, kita bisa menjawab pertanyaan yang tertera pada stiker untuk kemudian di Instastories.

Biasanya, pertanyaan yang ada pada stiker Add Yours ini beragam dan cukup umum. Namun, siapa sangka ternyata fitur ini juga bisa menjadi bumerang bagi para pengguna Instagram.

Apalagi, pengguna stiker bisa melihat akun mana saja yang ikut menjawab pertanyaan stiker Add Yours.

Jika pertanyaan pribadi dijawab secara cuma-cuma, bukan tidak mungkin kita berpeluang menjadi korban kejahatan pencurian data pribadi.

Baru-baru ini, seorang warganet di Twitter menceritakan pengalaman seorang temannya yang mengaku menjadi korban penipuan dengan modus meminta transfer uang.

Baca Juga: Tren Edukasi Investasi Meningkat, LOKET Hadirkan Cuan Festival

Menurut pengguna Twitter tersebut, temannya bersedia mengirimkan uang karena si penipu memanggil sang teman dengan nama panggilan masa kecilnya yang hanya diketahui oleh kerabat terdekat saja. Untuk itu temannya tidak merasa curiga dan bersedia meminjamkan uangnya.

Setelah diselidiki, ternyata teman dari pengguna Twitter tersebut baru saja menjawab pertanyaan “Variasi Panggilan Nama Kamu” yang dibuat menggunakan fitur sticker Add Yours di platform Instagram.

Ia menduga, penipu itu tahu nama kecil temannya karena sang teman membagikan nama kecilnya saat mengikuti tren "Variasi Panggilan Nama Kamu" di Instagram.

Meski terlihat sepele, ternyata membagikan informasi pribadi seperti nama panggilan juga berbahaya.

Mengutip dari Kompas.com, ada data-data pribadi yang seharusnya tak dibagikan karena menyangkut data pribadi yang penting dan sangat rawan disalahgunakan.

Berikut adalah contoh beberapa data pribadi yang sebaiknya tidak sembarang dibagikan ke media sosial.

Baca Juga: Beko Dukung Kebutuhan Tren Desain Rumah Selama Pandemi, Lindungi Keluarga dari Bakteri dan Virus

Tanggal lahir, nama dan nama keluarga, alamat tempat tinggal, nomor telepon, alamat e-mail, foto keluarga dan teman-teman, informasi medis seperti riwayat penyakit dan foto rontgen, serta percakapan pribadi.

Fitur Add Yours, merupakan stiker terbaru dari Instagram yang sedang dalam tahap uji coba di Indonesia dan Jepang. Stiker Add Yours, dapat diakses oleh pengguna melalui fitur Instagram Stories.

Melalui stiker ini, pengguna bisa memulai satu tren atau tantangan baru, baik dalam bentuk gambar atau video, melalui Instagram Stories agar diikuti oleh pengikutnya (follower).

"Mulai dari saling berbagi inspirasi gaya #OOTD, hingga tantangan untuk membagikan foto keseruan akhir pekan mereka," kata Instagram.

Namun demikian, pengguna Instagram perlu memahami bahwa tidak setiap tren atau tantangan yang dibuat menggunakan "Add Yours" harus diikuti. Terutama jika tren tersebut meminta pengguna membagikan data pribadi mereka.

Mengumbar data pribadi ke media sosial, dapat disebut sebagai oversharing atau berlebihan dalam membagikan informasi sensitif tentang kehidupan pribadi atau orang lain.

Baca Juga: Tips Pintar Bisnis Online Pakai Shopee Collaborative Ads, Penjualan Naik Hingga 2x Lipat

Diberitakan Kompas.com, 8 Februari 2021, perusahaan software yang fokus di bidang keamanan, Tessian, melaporkan bahwa 84% orang mengunggah kiriman ke media sosial setiap minggunya.

Sebanyak 42% di antaranya membagikan banyak sekali informasi tentang hobi, ketertarikan, hubungan, dan lokasinya secara publik setiap hari.

Data dan informasi milik pengguna yang disebutkan di atas, tampak biasa karena kerap sudah menjadi informasi umum.

Namun, di tangan hacker, informasi tersebut bisa "dijahit" untuk membuat gambaran tentang target dan kemudian menentukan metode serangan digital yang akan mereka lakukan.

"Kebanyakan orang terlalu banyak bicara soal apa yang mereka bagikan di media sosial. Anda bisa menemukan apa pun secara virtual," kata Harry Denley, Security and Anti-Phishing di MyCrypto.

Menurut Denley, informasi yang dihimpun hacker itu dapat dimanfaatkan untuk melakukan penipuan menggunakan teknik rekayasa sosial (social engineering) atau manipulasi psikologi.

Baca Juga: Cara Dapat Uang dari Media Sosial, Lakukan 4 Cara Ini agar Makin Cuan!

Praktik rekayasa sosial yang umum terjadi, adalah hacker menduplikasi identitas orang terdekat target, lalu melakukan penipuan terhadap target dengan mengiba meminta bantuan berupa kiriman uang.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai Stiker Add Yours Instagram, Ini Data Pribadi yang Sebaiknya Tak Dibagikan" (*)

Source :Kompas.com

Editor : Cerdas Belanja

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x