Berikut adalah contoh beberapa data pribadi yang sebaiknya tidak sembarang dibagikan ke media sosial.
Baca Juga: Beko Dukung Kebutuhan Tren Desain Rumah Selama Pandemi, Lindungi Keluarga dari Bakteri dan Virus
Tanggal lahir, nama dan nama keluarga, alamat tempat tinggal, nomor telepon, alamat e-mail, foto keluarga dan teman-teman, informasi medis seperti riwayat penyakit dan foto rontgen, serta percakapan pribadi.
Fitur Add Yours, merupakan stiker terbaru dari Instagram yang sedang dalam tahap uji coba di Indonesia dan Jepang. Stiker Add Yours, dapat diakses oleh pengguna melalui fitur Instagram Stories.
Melalui stiker ini, pengguna bisa memulai satu tren atau tantangan baru, baik dalam bentuk gambar atau video, melalui Instagram Stories agar diikuti oleh pengikutnya (follower).
"Mulai dari saling berbagi inspirasi gaya #OOTD, hingga tantangan untuk membagikan foto keseruan akhir pekan mereka," kata Instagram.
Namun demikian, pengguna Instagram perlu memahami bahwa tidak setiap tren atau tantangan yang dibuat menggunakan "Add Yours" harus diikuti. Terutama jika tren tersebut meminta pengguna membagikan data pribadi mereka.
Mengumbar data pribadi ke media sosial, dapat disebut sebagai oversharing atau berlebihan dalam membagikan informasi sensitif tentang kehidupan pribadi atau orang lain.
Baca Juga: Tips Pintar Bisnis Online Pakai Shopee Collaborative Ads, Penjualan Naik Hingga 2x Lipat
Diberitakan Kompas.com, 8 Februari 2021, perusahaan software yang fokus di bidang keamanan, Tessian, melaporkan bahwa 84% orang mengunggah kiriman ke media sosial setiap minggunya.
Sebanyak 42% di antaranya membagikan banyak sekali informasi tentang hobi, ketertarikan, hubungan, dan lokasinya secara publik setiap hari.
Data dan informasi milik pengguna yang disebutkan di atas, tampak biasa karena kerap sudah menjadi informasi umum.