Ketika ditanya mengenai pemicu keributan, Purwadi tak banyak memberi penjelasan kecuali adanya salah paham.
"Biasa, salah paham. Salah kasih orderan," ujar Purwadi kepada Kompas.com, Minggu (14/11/2021).
Baca Juga: Saham Rans Entertainment Diborong Emtek Group Senilai Rp248 Miliar, Begini Penjelasan Raffi Ahmad
Purwadi menjelaskan, dalam keributan yang terjadi di halaman warung Mie Gacoan Kotabaru yang terletak di Jalan Krasak Timur Nomor 13 itu, ada hampir 1.000 orang mitra pengemudi ojol yang berkumpul.
"Sekitar 800-an (pengemudi ojol), biasa solidaritas," katanya. Namun, ia menegaskan keributan yang terjadi antara kedua belah pihak itu telah berakhir damai.
"Aman, sudah selesai. Kedua pihak sudah damai tadi malam," pungkas Purwadi.
"Intinya hanya salah paham aja antara pihak ojol dengan karyawan yang ada di Mie Gacoan," kata Kapolsek Gondokusuman Kompol Surahman saat dihubungi wartawan, Minggu (14/11).
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi juga turut menanggapi insiden tersebut. Heroe menilai, insiden yang tidak baik itu bisa menjadi pelajaran bagi para pengelola resto lainnya.
Khususnya, resto yang melayani pembelian secara online maupun offline. Menurutnya, pihak restoran bisa mengelola antrean dengan lebih baik.
Baca Juga: Tergiur Pinjol Untuk Investasi Berujung Terjebak Saat Porto Merah
"Kita minta seluruh tenant, atau mitra pembelian makanan semacam itu, agar mengelola antrean lebih baik. Supaya tidak menimbulkan persoalan pada urutan, dan segala macam seperti itu ya," ujarnya kepada TribunJogja.com, Minggu (14/11).