Ada juga menu Soto Betawi dan Tongseng yang bumbu dan kuahnya mirip dengan menu tongseng dan soto pada umumnya. Hanya saja, semua daging yang ada di menu tersebut diganti dengan jamur.
Untuk mengembangkan resep ini, Sevtri mengaku pihaknya mengulik dan meracik sendiri dari awal. Jangka waktu penyempurnaan resep, sampai menu makanan tersebut siap dijual pun bervariasi.
Contohnya, seperti menu minuman Nutelatte yang dijual di RBoJ. Menurut Sevtri, penyempurnaan resep minuman ini memakan waktu 1-2 bulan.
“Ini karena, kami ingin pelanggan benar-benar merasa seperti mereka meminum Nutella. Jadi tidak hanya menjual nama saja, semua menu yang dijual harus sesuai dengan citarasa yang diberikan,” jelas Sevtri.
Sama seperti bisnis FnB lainnya, RBoJ juga punya ciri khas tersendiri yang dihadirkan melalui berbagai menunya.
Sevtri menjelaskan, biasanya bisnis makanan vegan lain hanya berfokus pada menu makanan dari barat.
Baca Juga: Pakai ShopeePayLater Agar Bisnis Seller Shopee Makin Kekinian
Untuk itu, Sevtri menghadirkan inovasi baru berupa makanan vegan yang berkiblat pada menu masakan Nusantara.
“Kami lebih berfokus ke menu Indonesia dan comfort food (makanan rumahan). Jadi yang bisa dimakan semua orang setiap hari. Terkadang, banyak orang yang berpikir makanan vegan itu hanya salad dan sayuran semua. Padahal tidak, sebenarnya kita juga bisa makan dendeng tetapi diganti dengan jamur,” jelas Sevtri.
Ia menegaskan, meskipun RBoJ punya label vagan and vegetarian coffee shop, tetapi mereka tidak punya menu salad.
“Jadi memang menunya khusus Indonesia saja. Pasalnya, jika orang dengar kata salad itu pasti sudah ketakutan duluan dan mereka berpikir menunya membosankan karena haya berisi sayur,” tutup Sevtri. (*)
Baca Juga: Penghasilan UMKM Meningkat, GoFood Fokus Kembangkan Edukasi Usaha