Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Jajaki Bisnis Online Saat Pandemi, Penjualan Krakakoa Meningkat 1.000%

Wulan - Minggu, 29 Agustus 2021 | 22:00
Produk olahan cokelat dari Krakakoa
instagram.com/krakakoa

Produk olahan cokelat dari Krakakoa

CERDASBELANJA.ID – Pada masa pandemi, banyak produsen dari industri food and beverages (FnB) yang mulai menjajaki bisnis online, salah satunya Krakakoa.

Krakakoa adalah produsen cokelat asli Indonesia yang berdiri sejak 2016 lalu. Di dalam menjalankan bisnisnya, Krakakoa melibatkan para petani lokal.

Mulai dari Aceh, Lampung, Bali, sampai Sulawesi, untuk menjadi penghasil biji kakao yang dijual kepada Krakakoa.

Baca Juga: Tingkatkan Bisnis UMKM Ritel, GoTo Financial Luncurkan KONTAG

Tidak hanya membeli biji kakao dari petani lokal dengan harga yang lebih tinggi di pasaran, Krakakoa juga turut memberdayakan para petani lokal.

Salah satu caranya, adalah dengan memberikan sejumlah pelatihan yang bisa membantu para petani untuk bisa mendapatkan hasil biji kakao yang berkualitas.

Pemilik Krakakoa Wilsen Bunnawan mengatakan, sebelum adanya pandemi memang Krakakoa tidak memfokuskan lini bisnisnya pada penjualan online.

Produk olahan cokelat dari Krakakoa
instagram.com/krakakoa

Produk olahan cokelat dari Krakakoa

“Jadi mayoritas dari penjualan offline kami, yaitu dari penjualan ritel, B2B, ataupun ekspor. Namun, di saat pandemi penjualan kami turun hampir lebih dari 60%,” ujar Wilsen dalam diskusi virtual, dikutip Minggu (29/8).

Sejalan dengan hal tersebut, mau tidak mau Krakakoa harus memanfaatkan berbagai macam sumber daya yang dimiliki, salah satunya adalah dengan berjualan online.

Saat itu, Krakakoa baru mulai memfokuskan penjualan online-nya pada awal pandemi di tahun 2020 lalu.

Baca Juga: Tinggalkan Barcelona, Lionel Messi Ternyata Buka Bisnis Online Shop Baju

Mulai dari penjualan online tersebut, bisnis Krakakoa mulai bisa tumbuh sampai lebih dari 1.000% hingga saat ini.

Adapun salah satu platform penjualan Krakakoa adalah Tokopedia. Berdasarkan peningkatan tersebut, diketahui penjualan di Tokopedia mencakup kurang lebih 70% dari total penjualan online Krakakoa.

“Jadi penjualan online memang menyelamatkan sekali, kalau nggak menjajaki bisnis online mungkin bisa jadi saat itu nggak ada penyelamatnya,” kata Wilsen.

Untuk memaksimalkan penjualan online di Tokopedia, Krakakoa aktif mengikuti berbagai macam program kampanye dari Tokopedia.

Mulai dari Waktu Indonesia Belanja (WIB), flash sale, Hyperlocal dan kampanye lainnya.

“Relationship Manager-nya juga sangat komunikatif dengan Krakakoa. Jadi kami juga bisa sama-sama belajar untuk bisa lebih tahu market kita seperti apa, serta berusaha mengembangkan penjualan di Krakakoa sendiri,” ungkap Wilsen.

Baca Juga: Bawa Pulang J-Hope Hari Ini, Catat Cara Dapat Photocard BTS Tokopedia

Namun, penjualan online Krakakoa pun tidak berjalan dengan mulus. Pada awal memfokuskan bisnis online, masalah yang membayangi Krakakoa adalah pada proses pengemasan dan pengiriman.

Pasalnya, cokelat cukup sensitif terhadap suhu dan perubahan cuaca. Jadi jika misalnya produk cokelat dikirim ke wilayah Papua tanpa adanya persiapan apa-apa, maka tekstur cokelat bisa lumer.

Sementara itu, untuk bisa melakukan persiapan dibutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Produk olahan cokelat dari Krakakoa
instagram.com/krakakoa

Produk olahan cokelat dari Krakakoa

“Dulu kami berpikir seperti itu, tapi ternyata harus dicoba dan dimulai dulu karena kalau tidak dicoba, kita nggak pernah tahu rasanya berhasil dan gagal. Jika kami gagal, maka kami dapat data dan bisa mencoba lagi sampai berhasil,” jelas Wilsen.

Di luar kesulitan yang dihadapi Krakakoa, Wilsen menganggap literasi digital di Indonesia masih cukup rendah.

Tidak hanya itu, masih banyak masyarakat yang kesulitan mendapat akses kepada pengetahuan yang bisa mendukung mereka untuk bisa berjualan secara online.

Baca Juga: Masih Tahap Uji Coba, Tokopedia akan Hadirkan Metode Pembayaran Baru

Menurut Wilsen, beberapa hal yang bisa ditingkatkan bagi para penjual online, adalah pengetahuan dan literasi tentang penjualan online untuk bisa mendorong perkembangan digitalisasi UMKM di Indonesia.

“Misalnya marketing secara online, atau bagaimana cara bisa menjadi customer service yang lebih baik, cara memanfaatkan data yang ada, cara packing agar bisa lebih bagus, cara foto produk yang lebih bagus, atau desain yang lebih bagus,” pungkasnya.

Ia menegaskan, penjualan secara online bisa memberi keuntungan lain.

Misalnya bisa mengakses pembeli dengan jarak yang jauh, bisa menerima kritik dan saran konsumen, serta mengetahui keinginan konsumen.

“Dengan demikian kami juga bisa memberikan produk yang sesuai dan lebih baik,” tutup Wilsen. (*)

Editor : Cerdas Belanja

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x