CERDASBELANJA.ID – Kita tentunya sering mendengar anjuran bahwa jangan berinvestasi pada satu produk saja, alias harus melakukan diversifikasi.
Diversifikasi investasi, adalah salah satu strategi investasi untuk meminimalkan risiko dari investasi kita.
Artinya, kita perlu menginvestasikan uang kita pada beberapa produk investasi yang berbeda, jangan hanya satu produk saja.
Baca Juga: 3 Jenis Investasi Tepat untuk Freelancer, Mana yang Menguntungkan?
Sebagai contoh, kita bisa melakukan diversifikasi ke produk investasi reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang, deposito, atau Surat Berharga Negara (SBN).
Hal ini penting, agar jika suatu saat ada produk investasi yang mengalami kerugian besar, kita masih punya beberapa produk investasi lain yang menjadi andalan.
Untuk mempermudah kita dalam melakukan diversifikasi, berikut adalah cara diversifikasi produk investasi.
1. Kenali Profil Risiko
Cara diversifikasi produk investasi yang pertama, adalah mengenali profil risiko investasi kita. Profil risiko adalah cerminan diri kita pada saat menghadapi risiko dari investasi.
Kita perlu memahami dulu, bahwa semakin besar keuntungan yang didapatkan, maka semakin besar pula risiko investasi yang membayangi. Ada tiga kategori profil risiko investor, yaitu konservatif, moderat, serta agresif.
Kita perlu mengenali dulu profil risiko kita sebelum menentukan produk investasi mana yang cocok dengan profil risiko tersebut.
Baca Juga: 4 Cara Pilih Reksa Dana yang Aman, Investasi Jadi Makin Cuan!
2. Sesuaikan dengan Jangka Waktu dan Tujuan Investasi
Cara diversifikasi produk investasi yang kedua, adalah menyesuaikan dengan tujuan dan jangka waktu investasi.
Selain mengenali profil risiko, kita juga bisa melakukan diversifikasi investasi sesuai dengan tujuan dan jangka waktu investasi yang telah direncanakan.
Jika kita berinvestasi jangka panjang untuk membeli properti, maka kita bisa memperbanyak porsi investasi di produk reksa dana saham, atau deposito.
3. Tentukan Besaran Tujuan Keuangan
Cara diversifikasi produk investasi yang ketiga, adalah menentukan besaran nilai kebutuhan dari masing-masing tujuan keuangan,
Sebelum melakukan diversifikasi investasi, kita juga perlu menentukan target dana yang ingin dihimpun dan berapa lama perkiraan waktu investasinya.
Hal ini, dapat memudahkan kita dalam mengatur alokasi diversifikasi investasi kita.
Baca Juga: 5 Cara Aman Berinvestasi Online, Investor Diharapkan Waspada
Jika kita punya lebih banyak tujuan finansial pada jangka pendek, maka kita bisa memaksimalkan investasi di instrumen yang berfokus memberikan hasil jangka pendek juga.
Hal yang terpenting, jangan membeli suatu produk investasi karena tren atau mengikuti orang lain saja.
Pilihlah produk yang sekiranya akan sesuai dengan tujuan dan profil risiko kita. (*)