CERDASBELANJA.ID – PT Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku) secara rutin memberikan edukasi kepada para pendana (lender).
Edukasi ini diberikan agar para lender bisa lebih berhati-hati dalam mengahdapi risiko gagal bayar, khususnya dalam berinvestasi melalui platform peer-to-peer (P2P) lending.
P2P lending adalah metode memberikan pinjaman uang kepada individu dan/atau bisnis, serta sebaliknya.
Baca Juga: Jawab Kebutuhan UMKM, Total Transaksi Pinjaman Modalku Naik 2x Lipat
Dapat dikatakan, metode P2P lending mengajukan pinjaman untuk keperluan individu atau bisnis. Pada intinya, P2P lending akan menghubungkan pemberi pinjaman dengan peminjam secara online.
Melalui P2P lending, setiap orang bisa memberi atau mengajukan pinjaman untuk berbagai tujuan, tanpa menggunakan jasa dari lembaga perbankan.
Namun sama seperti alternatif investasi lainnya, berinvestasi di P2P lending juga tidak lepas dari risiko yang mengintai, salah satunya risiko gagal bayar.
VP Head of Marketing Communications Modalku, Ariani Hadioetomo mengatakan, saat ini sudah ada beberapa lender yang menghadapi risiko gagal bayar.
“Namun, memang kami secara rutin pun melakukan edukasi bahwa ini adalah alternatif investasi,” ujar Ariani dikutip dari diskusi virtual, Selasa (30/3).
Menurut Ariani, tentunya berinvestasi akan berbeda dengan menabung yang tidak memiliki risiko. Hal ini sepadan dengan suku bunga yang ditawarkan perbankan.
Baca Juga: Sebelum Mulai, Ini Risiko dan Keuntungan Investasi di P2P Lending
Pasalnya, umumnya saat menabung kita akan mendapatkan bunga lebih sedikit, atau bahkan tidak ada return.