2. Emas
Emas kerap dianggap sebagai aset safe haven atau aset investasi aman. Ini merupakan aset yang kerap menjadi tujuan dari pelarian investor, ketika kondisi ekonomi global penuh dengan risiko dan ketidakpastian.
Emas juga memiliki risiko rendah, karena tahan terhadap laju inflasi. Meski nilai mata uang suatu negara meningkat atau menurun, emas memiliki nilai yang stabil dan cenderung meningkat.
Tidak hanya itu, emas memiliki likuiditas yang cukup tinggi apabila dibandingkan dengan sebagian besar aset lainnya. Emas juga sangat dihargai, sehingga sangat mudah untuk dijual dan dicairkan menjadi uang tunai.
3. P2P Lending
Peer-to-Peer (P2P) lending adalah metode memberikan pinjaman uang kepada individu dan/atau bisnis, serta sebaliknya.
Dapat dikatakan, metode P2P lending mengajukan pinjaman untuk keperluan individu atau bisnis. Pada intinya, P2P lending akan menghubungkan pemberi pinjaman dengan peminjam secara online.
Kenapa harus berinvestasi di P2P lending? Berinvestasi P2P lending hanya membutuhkan modal kecil. Investasi P2P lending memungkinkan kita mendapat keuntungan tinggi meski modal kita tidak besar. Bahkan di fintech tertentu, kita bisa melakukan investasi mulai dari Rp25.000 saja.
Baca Juga: Investasi Lewat Metode Pinjaman, Kenali Apa Itu Sistem P2P Lending
4. Deposito
Deposito merupakan salah satu instrumen investasi yang umum digunakan banyak orang, karena dinilai paling aman. Namun, masih banyak yang belum mengetahui perbedaan mendasar dari deposito dan tabungan biasa.
Deposito adalah produk investasi atau produk simpanan berjangka yang tidak boleh diambil oleh nasabah dalam jangka waktu tertentu. Deposito baru bisa dicairkan sesuai dengan tanggal jatuh temponya. Biasanya, deposito mempunyai jangka waktu jatuh tempo selama 1, 3, 6, 12 atau bahkan 24 bulan.