Follow Us

Apa Itu Predatory Pricing yang Disebut Pembunuh UMKM di E-commerce? Mendag Lutfi Akhirnya Buka-Bukaan

Yunus - Jumat, 05 Maret 2021 | 21:00
Apa itu predatory pricing
Photo by Laura Chouette on Unsplash

Apa itu predatory pricing

Praktik perdagangan yang curang itu, lanjut dia, diketahui dari sebuah tulisan yang dikeluarkan oleh lembaga internasional.

Tulisan itu mengungkapkan hancurnya UMKM asal Indonesia yang bergerak di bisnis fesyen muslim, yaitu penjual kerudung atau hijab, akibat praktik predatory pricing yang dilakukan pihak asing.

Lutfi menjelaskan, bisnis UMKM penjual hijab tersebut sempat berjaya selama 2016-2018 hingga mampu mempekerjakan 3.400 karyawan.

Total gaji yang dibayarkan UMKM pada pekerjanya bahkan mencapai USD650.000 per tahun.

Namun, pada 2018, ada sebuah perusahaan asing yang menyadap seluruh informasi UMKM tersebut.

Kemudian, perusahaan yang mencuri data itu membuat produk serupa di China.

Baca Juga: Rekomendasi Strategi Bisnis Online Untuk Tingkatkan Penjualan 2021

"Ketika industrinya maju di 2018 tersadap oleh AI (artificial inteligence) yang digunakan oleh perusahaan digital asing, kemudian disedot informasinya dan dibuat industrinya di China, lalu diimpor barangnya ke Indonesia," jelas Lutfi.

Selanjutnya, produk hijab produksi China itu masuk ke Indonesia melalui platform e-commerce global.

Harga jualnya pun sangat murah, hanya Rp1.900 per hijab.

"Jadi ketika kita buka platform e-commerce tersebut, benar saja, ternyata hijab yang dijual perusahaan itu harganya hanya Rp 1.900 per piece," imbuh dia.

Kondisi tersebut tentunya mematikan UMKM lokal lantaran harga yang dipatok hijab asal China itu jauh lebih rendah dari hijab produksi dalam negeri.

Source : Kompas.com

Editor : Cerdas Belanja

Baca Lainnya

Latest