Howell mengatakan, pendekatan ini perlu diterapkan di setiap keluarga untuk membantu menghindari kebingungan dan konflik di dalam proses pewarisan.
“Seseorang akan merasa baik atau buruk, berdasarkan bagaimana mereka berpikir bahwa mereka cukup dihargai sebagai bagian dari sebuah keluarga,” ungkap Howell.
Ia melanjutkan, “Ketika percakapan mengenai warisan berlangsung, seluruh konflik dan perselisihan harus diselesaikan selama kita masih hidup.”
3. Terlalu Mudah Percaya dan Terpedaya
Orang-orang yang menjadi kaya secara mendadak, entah dengan mendapatkan warisan, menang lotere, mendapat uang penyelesaian hukum, atau tenar secara mendadak cenderung rentan terhadap peluang investasi yang buruk.
Hal ini umumnya terjadi dikarenakan, mereka belum terlatih untuk mengelola uang mereka dengan baik.
Pada akhirnya, mereka mempercayai penasihat keuangan yang salah dan berujung kehilangan banyak uang. Menurut Adam, orang yang rentan terlibat dalam hal ini adalah atlet professional.
Adam menjelaskan, perencana keuangan yang memiliki spesialisasi dengan orang kaya dan terkenal, sering bertindak lebih seperti pengawal keuangan dibandingkan perencana keuangan.
Baca Juga: Perlu Tahu, Ini Cara Mudah Dapat Uang dari Youtube, Tanpa Modal
Tugas mereka adalah menjauhkan investasi yang buruk dan pesaing yang jahat dari klien dan kekayaan klien mereka.
Menurut Adam, menangani kekayaan kita dengan baik bisa terasa seperti mengerjakan pekerjaan penuh waktu.
Apalagi, kita perlu mengetahui bagaimana cara mengelolanya, atau setidaknay memiliki orang yang tepat untuk mengelolanya.