“Saat ini orang akan lebih memilih belanja online, ketimbang harus offline,” tambah Deka.
Jika melihat kondisi sekarang, bisnis dropship diyakini Deka masih menjanjikan.
Terbukti geliat bisnis ini makin menyebar, termasuk di kalangan ibu-ibu.
Tren media sosial dan pesan instan WhatsApp juga ikut melambungkan bisnis dropship, karena digunakan sebagai salah satu platform untuk berjualan.
“Asal punya kreativitas, bisnis dropship akan tetap hidup,” ucap Deka.
Sebenarnya model bisnis dropship sudah ada sejak lama.
Baca Juga: Kumpulkan Uang Rp15 Juta dalam Setahun, Berujung Hancur Dimakan Rayap
Berawal dari Amerika Serikat, ketika Amazon meluncurkan toko online pertama kalinya.
Deka mengibaratkan Amazon itu sebagai “mbah buyut”-nya jualan online. Saat itulah konsep dropship dikembangkan.
Uniknya bukan oleh orang-orang yang berlatar belakang pedagang, melainkan para ahli teknologi.
Sementara di Indonesia sendiri, bisnis dropship sudah booming sejak 5 tahun lalu.
Semakin populernya Instagram dan WhatsApp, bisnis ini pun makin digemari.