1. Tentukan Tujuan
Sebelum berinvestasi dalam reksa dana, kita harus tahu tujuan dari investasi ini. Apakah tujuannya untuk jangka panjang atau untuk jangka pendek?
Lalu, apakah uang itu akan digunakan untuk membayar biaya mendesak, atau untuk tabungan hari tua dan dana pensiun. Pastikan kita memiliki tujuan yang jelas dalam berinvestasi.
2. Ketahui Profil Risiko
Setelah tahu tujuan, kita juga harus mempertimbangkan risiko sesuai dengan profil risiko kita sebagai investor.
Kita harus memahami apakah kita lebih suka berinvestasi pada instrumen investasi dengan risiko yang minim, menengah, atau tinggi.
3. Pilih Reksa dana yang Sesuai
Bila kita masih pemula, sebaiknya pilih investasi dengan risiko rendah seperti reksa dana pasar uang yang isi portofolionya adalah deposito dan instrumen pasar uang. Reksa dana jenis ini cocok untuk investasi sekitar setahun.
Baca Juga: Merasa Dirugikan Puluhan Juta Rupiah, Grab Toko Dilaporkan ke Polisi
Semakin mengenal investasi, kita bisa coba reksa dana pendapatan tetap yang portofolionya adalah obligasi. Reksa dana ini memiliki risiko moderat dan cocok untuk investasi 1-3 tahun.
Nah, jika kita sudah mulai berani mengambil risiko tinggi, maka kita bisa memilih reksa dana saham.
Reksa dana ini memiliki risiko tinggi dan cocok untuk investasi jangka panjang di atas 5 tahun.