CERDASBELANJA.ID – Investasi dapat memiliki arti yang berbeda bagi setiap orang. Ada yang mengartikan sebagai kegiatan menyimpan uang untuk meraih keuntungan.
Meski begitu, buat pemula wajib tahu dan kenali proses investasi dan berbagai risikonya.
Karena setiap investasi biasanya memiliki tujuan untuk menghasilkan pendapatan dan meningkatkan nilai dari waktu ke waktu.
Baca Juga: Menarik! Tips Investasi ala Ayu Ting Ting, Tak Akan Turun Harganya
Investasi juga bisa diartikan sebagai aset atau barang yang dibeli dengan harapan akan menghasilkan pendapatan atau menghargai nilainya di masa depan.
Investasi dapat mengacu pada mekanisme apa pun yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan di masa depan, termasuk obligasi, saham, properti real estat, atau bisnis lainnya.
Dikarenakan investasi berorientasi pada potensi pertumbuhan atau pendapatan di masa depan, tentunya akan selalu ada tingkat risiko tertentu yang terikat dengan kegiatan investasi.
Ini karena, investasi mungkin saja tidak akan menghasilkan pendapatan apa pun di masa depan, atau mungkin benar-benar kehilangan nilainya seiring waktu.
Sebagai contoh, terdapat kemungkinan kita akan berinvestasi di perusahaan yang akhirnya bangkrut, atau berinvestasi pada proyek yang gagal dijalankan.
Di dalam melakukan investasi, tentunya para investor akan mendapatkan banyak keuntungan.
Baca Juga: Tips Investasi Untuk Pemula, Kenali Dulu Jenis-Jenis Reksa Dana
Beberapa keuntungan yang bisa didapatkan pada saat berinvestasi adalah sebagai berikut.
1. Adanya hak khusus terhadap sebuah perusahaan
Apabila kita berinvestasi di pasar saham dan membeli saham di sebuah badan usaha (emiten), maka secara otomatis kita akan disebut sebagai pemegang saham.
Pemegang saham (shareholder atau stockholder), adalah seseorang atau badan hukum yang secara sah memiliki satu atau lebih saham pada perusahaan.
Berinvestasi di pasar saham adalah salah satu cara termudah untuk menjadi pemilik minoritas dalam sebuah perusahaan.
2. Adanya Fleksibilitas transaksi
Kita dapat memilih untuk menginvestasikan modal sesedikit atau sebanyak yang diinginkan.
Baca Juga: Awas Salah Trik, Ini Cara Manfaatkan WhatsApp Business Untuk Jualan
Selain itu, kita juga dapat mengubah strategi dengan mudah, karena tidak terpaku pada jangka waktu tertentu.
3. Pertumbuhan Modal
Semakin lama kita menanamkan modal pada instrumen investasi, maka semakin banyak pula pertumbuhan modal yang akan kita dapatkan.
4. Adanya Pendapatan Pasif
Beberapa perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) akan secara rutin membagikan dividen mereka kepada para investor setiap tahun.
Adanya pembagian dividen secara rutin oleh emiten, akan memungkinkan kita mendapatkan aliran pendapatan yang bersifat pasif.
Baca Juga: Peluang Bisnis Barang Bekas, Ini Tips Agar Bisa Menguntungkan
5. Biaya Rendah
Kita dapat melakukan investasi dengan biaya yang sangat rendah sebanding dengan jumlah investasi.
Beberapa instrumen investasi bahkan memungkinkan kita untuk memulai investasi dengan modal Rp100.000 tanpa potongan biaya apa pun.
Selain berbagai keuntungan tersebut,tentunya melakukan investasi juga tidak akan terlepas dari risiko yang mungkin terjadi. Di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Adanya Volatilitas
Nilai investasi sangatlah bergantung pada berbagai sentimen, baik internal maupun eksternal.
Baca Juga: Bisnis Alat Makan Keramik, Carramica Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah
Tidak menutup kemungkinan bahwa nilai investasi kita sewaktu-waktu bisa menurun drastis atau mendapatkan kerugian.
2. Nilai Investasi yang Fluktuatif
Apabila kita melakukan investasi saham, maka fluktuasi nilai investasi akan berubah setiap harinya.
Apabila kondisi pasar sedang tertekan dan dalam kondisi bearish, maka tidak menutup kemungkinan para investor akan merasakan tekanan setiap detiknya.
3. Risiko Inflasi
Risiko inflasi, juga disebut risiko daya beli, adalah peluang bahwa arus kas dari investasi tidak akan bernilai sebanyak di masa depan karena adanya perubahan daya beli yang disebabkan oleh inflasi.
Risiko ini memiliki potensi yang merugikan daya beli masyarakat terhadap investasi dikarenakan adanya kenaikan rata-rata dari harga konsumsi.
Risiko inflasi juga merupakan risiko yang diambil oleh investor pada saat memegang uang tunai atau berinvestasi dalam aset yang tidak terkait dengan inflasi.
Baca Juga: Ini 3 Tips Investasi Tas Branded Agar Mendatangkan Keuntungan
Risikonya adalah bahwa nilai tunai akan berkurang oleh inflasi.
4. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko yang muncul akibat adanya kesulitan menyediakan uang tunai dalam jangka waktu tertentu.
Hal ini bisa terjadi jika pihak pengutang tidak dapat menjual hartanya karena tidak adanya pihak lain di pasar yang berminat membelinya.
5. Risiko Valas atau Nilai Tukar Mata Uang
Risiko valuta asing (valas) merupakan risiko yang disebabkan oleh perubahan kurs valuta asing di pasaran yang tidak sesuai lagi dengan yang diharapkan.
Terutama pada saat dikonversikan dengan dengan mata uang domestik.
Baca Juga: Investasi Tas Branded Bisa Saingi Investasi Emas, Apa Sekarang Tepat?
Risiko jenis ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain. Pada umumnya, risiko jenis ini juga disebut sebagai currency risk atau exchange rate risk.
Oleh karena itu, menguatnya dolar terhadap rupiah bisa memberikan kerugian. (*)