Dengan TDL tersebut, maka biaya lampu dalam sebulan: 4 kWh x Rp1.444,70 x 30 = Rp173.364.
Banyak bukan? Belum dengan penggunaan alat elektronik lainnya.
Nah, untuk itu jangan lupa matikan lampu jika memang tidak diperlukan.
Selain itu, disarankan juga menggunakan lampu LED. Dilansir dari Kompas, lampu LED dapat menghemat 75 persen energi sekaligus bertahan 25 kali lebih lama dari bola lampu pijar biasa.
Lampu LED dengan watt yang kecil pun sudah cukup terang, lho.
2.Lepas Colokan Rice Cooker Bisa Hemat Listrik Rp30.000 per Bulan
Asal tahu saja, energi yang dibutuhkan untuk memanaskan nasi kurang lebih 70 watt.
Nah, bila dalam sehari rice cooker memanaskan nasi selama 10 jam, dan berlangsung setiap hari selama sebulan.
Maka pemakaian listriknya adalah: 70 watt x 10 jam x 30 hari/1000* (dibagi 1000 karena satuannya kilowatt), yakni 21 kWh per bulan atau seharga Rp30.338.
Coba kalau tidak terus dicolok untuk menghangatkan nasi, maka kita bisa hemat Rp30.000 itu tiap bulan.
Lebih baik, gunakan termos nasi, atau bila ingin mengonsumsi nasi hangat, panaskan atau kukus dulu sebentar menjelang waktu makan.
Baca Juga: Apa Itu Frugal Living? Ini Cara Tepat dan Mudah Hemat Belanja