Fasilitas gratis pengiriman (gratis ongkos kirim) terkadang membuat konsumen senang, karena konsumen tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk proses pengiriman barang.
Namun, apabila diamati, biaya pengiriman tersebut menyebabkan konsumen menambah jumlah barang yang dibeli.
Hal ini dikarenakan terdapat salah satu syarat yang perlu konsumen penuhi, yaitu jumlah minimal barang yang harus dibeli untuk mendapatkan fasilitas gratis pengiriman.
Secara tidak langsung, hal tersebut menyebabkan konsumen menjadi overspend.
3. Toko Online Memberikan Fasilitas Pengembalian Barang secara Gratis
Perusahaan yang mengizinkan pengembalian barang bukan hanya dipandang baik di mata konsumen, di balik itu mereka cerdik.
Sebuah studi di tahun 2012, dipublikasikan di Journal of Marketing, mengamati kebiasaan konsumen hampir sekitar 49 bulan di dua toko online yang mendominasi pasar.
Hasil studi tersebut mengatakan bahwa setelah pengembalian barang secara gratis dimulai, rata-rata pengeluaran konsumen meningkat ke US$620 (Rp868 ribu) untuk satu toko, dan sekitar US$2.500 (Rp3,5 juta) di toko lainnya.
Mereka ternyata menggenjot penjualan melalui fasilitas yang mereka berikan.
Baca Juga: Kenali Apa itu Fitur Toko Libur di Shopee, Bisa Nonaktifkan Pesanan Selama Mudik
4. Toko Online Mengamati Kita Lewat Internet Melalui “Reminder Ads”
Januari 2018, Google mengeluarkan sebuah fitur baru yang memungkinkan pengguna untuk menonaktifkan “reminder ads” di website dan aplikasi.