Setidaknya, sebelum tahun 2027 diperkirakan nilainya akan naik secara signifikan menjadi US$ 33,638 juta dolar, dari sebelumnya sebesar US$ 5 juta dolar di tahun 2017, dengan persentase pertumbuhan sebesar 21,2% per tahun.
Singkatnya, penggunaanpaylatersemakin marak untuk digunakan. Namun, apakah penggunaanpaylatermenimbulkan budaya berutang atau sebuah inovasi?
Dalam penggunaannya, kita cukup mendaftarkan diri dengancaraselfiebersama KTP, lalu mengisi data diri, dan limit akan diberikan dengan batas terendah terlebih dahulu.
Semakin rajin kita menggunakannya dan memiliki histori baik, maka kita akan mendapatkan limit yang ter-upgradesecara terus menerus.
Hal ini tentunya menggiurkan saat benar-benar dibutuhkan dan memangpaylaterterbilang mudah.
Biasanya fiturpaylatersangat menggiurkan saat memberikan fasilitas diskon tambahan.
Contohnya, jika kita berlibur ke kota lain, dengan menggunakanpaylaterkita dapat potongan harga, sedangkan pembayaran secara tunai tidak mendapatkan potongan.
Artinya kita dibuat untuk berpikir mengambilpaylater, jika kita tidak masalah dengan konsep pembayaran tagihan di akhir.
Lalu yang jadi masalah baru adalahpaylatermembentuk budaya berutang, bahkan untuk usia-usia yang baru saja memiliki KTP.
Contohnya adalahpaylaterpembelanjaan. Nilai yang diambil tidak seberapa karena belum memahami adanya bunga ekstra jika bayaran tidak dilunasi atau adanya penalti jika pelunasan dipercepat.(FINANSIALKU.COM)