Jika kesulitan mendapatkan modal, kita bisa bergabung dengan Modalku, yakni platform pendanaan digital untuk UMKM berbasis finansial di Indonesia yang menghubungkan UMKM dengan pengusaha.
Berupaya membantu lebih banyak UMKM, Modalku mendapatkan dukungan sebesar Rp100 miliar dari Bank DBS Indonesia sebagai co-lender. Dana tersebut, disalurkan ke berbagai UMKM yang tergabung dalam ekosistem Modalku.
Selain itu, kini pengusaha juga dapat mengelola toko offline secara praktis dengan menggunakan layanan POS (point of sales) atau fitur kasir gratis pada aplikasi CARInih.
Baca Juga: 4 Tips Membuat Rencana Keuangan Realistis, Tentukan Waktu Belanja!
CARInih pun berkolaborasi dengan Bank DBS Indonesia, untuk mengoptimalkan operasional toko online melalui DBS MAX QRIS dan DBS IDEAL RAPID.
Melalui integrasi fitur tersebut, pelaku usaha akan mendapatkan laporan transaksi yang otomatis, jelas, dan transparan. Kerja sama ini dilakukan untuk mempercepat penetrasi digital UMKM Indonesia.
4. Pelanggan Bisa Bayar Tagihan di Warung
Tidak hanya menjual sembako, pemilik warung juga dapat memperluas layanan yang dihadirkan, seperti pembelian token listrik, pembayaran tagihan, dan lain-lain. Inovasi ini, memiliki prospek yang baik karena sesuai dengan kebutuhan harian masyarakat di lingkungan sekitar.
Untuk membantu UMKM mengaplikasikan layanan tersebut, Bukalapak berkolaborasi dengan Bank DBS Indonesia melalui DBS IDEAL RAPID. Fitur ini, juga menghadirkan layanan virtual account bagi Mitra Bukalapak sehingga pembayaran lebih mudah dan aman.
Hadir sejak 2010, Bukalapak telah melayani lebih dari 10,4 juta Mitra Bukalapak, membantu mereka mengembangkan bisnisnya melalui kapabilitas teknologi untuk menciptakan perekonomian yang adil bagi semua orang.
Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika mengatakan, kampanye ‘More innovation, less limitation’ merupakan upaya DBS dalam mendukung percepatan transformasi digital di sektor perbankan.
“Berangkat dari pemikiran tersebut, kami membentuk aliansi dengan berbagai perusahaan seperti Flip, Home Credit, Modalku, Bukalapak, CARInih, Warung Pintar, dan DOKU untuk memberikan edukasi mengenai ekosistem keuangan digital berkelanjutan,” ujar Mona dalam keterangannya, Selasa (6/12).