CERDASBELANJA.ID – Pada umumnya, kita akan menyisihkan uang belanja untuk bisa berinvestasi setiap bulannya.
Selain belanja untuk kebutuhan saat ini, investasi juga dibutuhkan untuk tabungan di masa depan.
Agar bisa melakukan investasi rutin setiap bulan, maka kita harus cerdas mengatur uang belanja agar bisa dialokasikan ke investasi.
Nah, karena investasi penting, jangan sampai kita terburu-buru memilih tanpa memperhatikan keamanannya ya.
Pasalnya belum lama ini marak kasus investasi bodong, yang akhirnya merugikan kita sebagai investor.
Kita sebaiknya mengetahui cara mengenali investasi bodong, agar terhindar dari penipuan investasi.
Ada 5 langkah cerdas cara mengenali investasi bodong ala Akulaku, yuk cek sebelum uang belanja melayang berikut ini.
- To Good To Be True
Sebaiknya jika dijanjikan seperti ini, kita lebih baik langsung waspada dan tanya terkait izin atau legalitas.
Kalau pihak asuransi tidak bisa menunjukkan surat-surat dan izin resmi dari OJK, lebih baik tinggalkan saja perusahaan tersebut.
Baca Juga: Cara Dapat Uang dari Investasi, Sandiaga Uno: Jangan Beli Saham Gorengan!
- Mereka Mendesak Untuk Bergabung
Kalimat-kalimat seperti waktu terbatas, tempat terbatas, hingga memiliki hak eksklusif, merupakan ajakan-ajakan menggiurkan untuk segera investasi.
- Bisa Melewati Aplikasi Perantara
Maka dari itu, pastikan aplikasi investasi terdaftar dan ada logo OJK di aplikasinya sebelum memutuskan investasi yah.
- Rekam Jejaknya Fiktif
Mereka klaim dari banyak hal, mulai dari kepuasan investor tetap, pengalaman di dunia investasi selama bertahun-tahun, hingga terima penghargaan.
Anehnya saat kita cari mengenai cek rekam jejaknya, kita tidak mendapatkan info-info data yang lengkap.
- Memanfaatkan Public Figure
Untuk meyakinkan para calon korban, perusahaan investasi bodong akan mengklaim nama orang bahwa dia pernah mendapatkan keuntungan besar.
Nama orang tersebut bukan nama biasa, mulai dari selebriti, politikus hingga tokoh masyarakat, padahal tidak pernah.
Nah itulah 5 langkah cerdas cara cek investasi bodong sebelum menyesal uang melayang tanpa bisa mendapatkan profit. (*)