2. Ajak Mengatur dan Mengalokasikan Uang untuk Melatih Kemampuan Pengelolaan
Mengajak anak untuk mengatur dan mengalokasikan uang lewat uang jajan, dapat melatih kemampuan pengelolaan yang juga bisa bermanfaat untuk berbagai aspek kehidupan lainnya.
Selain itu, kemampuan pengelolaan dan alokasi juga bisa bermanfaat untuk mengajarkan tentang pentingnya menentukan skala prioritas dari sumber keuangan yang terbatas.
3. Mengenal Berbagai Kebutuhan untuk Membedakan Level Urgensinya
Para orang tua dapat memberikan edukasi terkait kebutuhan primer, sekunder, tersier disertai dengan contoh yang sederhana.
Pasalnya, cara tersebut dilakukan agar anak bisa membedakan mana yang merupakan kebutuhan dan mana yang merupakan keinginan, sekaligus menentukan tujuan finansial yang realistis.
Perlu diingat, peran orang tua juga sangat diperlukan untuk memberikan contoh akan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tersebut, sehingga anak-anak pun dapat memahami secara lebih mudah.
4. Ajarkan Pemahaman Mitigasi Risiko Finansial untuk Antisipasi Hal-hal di Luar Dugaan
Anak-anak juga perlu diberikan pemahaman mitigasi untuk risiko finansial. Misalnya, mengetahui tempat penyimpanan uang yang aman untuk meminimalkan risiko pencurian, dengan cara beralih dari tabungan di celengan menjadi tabungan di bank.
Risiko finansial, juga bisa mencakup risiko yang dialami oleh pencari nafkah dalam keluarga seperti sakit ataupun tutup usia yang berdampak pada kelancaran keuangan keluarga.
Risiko ini, bisa dimitgasi dengan produk asuransi yang dapat dijelaskan secara sederhana pada anak sebagai dasar pengetahuan mereka, bahwa asuransi yang dimiliki orang tua juga turut memberikan perlindungan atas risiko-risiko finansial yang bisa terjadi.
Selain literasi keuangan sebagai bentuk cinta pada masa depan anak, baru-baru ini Astra Life meluncurkan kampanye #InsuranceisLove.