CERDASBELANJA.ID – PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk. (Sinarmas MSIG Life) kembali mencatat pertumbuhan kinerja yang positif dan berkelanjutan sepanjang tahun 2021.
Sinarmas MSIG Life optimistis dalam mencapai target hingga akhir tahun 2022. Hal ini, disampaikan melalui paparan kinerja perusahaan “Sinarmas MSIG Life Public Expose 2022: Ketangguhan untuk Mencapai Titik Ketinggian yang Baru.”
Sejak tahun 2021, Sinarmas MSIG Life menerapkan strategi jangka menengah Expand to Grow untuk mengawal perjalanan transformasi bisnis, organisasi, dan tata kelola.
Presiden Direktur Sinarmas MSIG Life Wianto Chen mengatakan, fase pertama (2021-2022) strategi ini, telah berjalan dengan baik dan sukses dan memperkuat landasan untuk memulai transformasi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
“Sesaat lagi, kami akan memasuki fase kedua (2023-2025), yaitu akselerasi dan optimalisasi seluruh lini usaha yang kami sebut sebagai GREAT 2025 yang menitikberatkan pada GRow Sustainable Business-Excellent Services-As Trusted Partner, untuk mencapai sasaran strategis kami di 2025 dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan,” ujar Wianto dalam diskusi virtual beberapa waktu lalu.
Di tengah perlambatan perekonomian Indonesia saat menghadapi gelombang pertama dan kedua Covid-19, Sinarmas MSIG Life tetap menunjukkan kinerja keuangan yang kuat dan stabil.
Jika dari sisi Rasio Tingkat Kesehatan Finansial, pencapaian RBC Konvensional Perusahaan mencapai 1,458% di tahun 2021, bahkan mencapai 1,871% di Kuartal I 2022.
Direktur Sinarmas MSIG Life Herman Sulistyo mengungkapkan, melalui strategi Expand to Grow, Sinarmas MSIG Life berhasil mencapai pertumbuhan bisnis yang melebihi ekspektasi pada tahun 2021.
“Di antaranya dengan pertumbuhan Annualized Premium Equivalent (APE), terutama melalui jalur bisnis keagenan yang mencapai lebih dari 85%, serta jalur bisnis Bancassurance yang bertumbuh lebih dari 35%,” jelas Herman.
Baca Juga: Asuransi Return of Premium, Premi Dijamin Kembali, Ini Faktanya
Sinarmas MSIG Life tetap dapat memenuhi komitmennya dalam memberikan perlindungan finansial bagi nasabah.
Hal ini, tampak dari jumlah klaim kematian dan kesehatan yang mengalami peningkatan hampir 85% dari tahun sebelumnya, dengan total klaim termasuk pembayaran manfaat hingga Rp2,3 triliun.