"Keunggulan uang elektronik atau dompet digital sebagai alat pembayaran, yaitu lebih praktis, aman, dan dapat digunakan untuk berbagai fungsi. Dengan demikian, nantinya pelanggan LRT Jabodebek memiliki banyak pilihan untuk melakukan pembayaran tiket,” kata Joni.
LRT Jabodebek akan beroperasi di 18 stasiun, yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jatimulya.
Untuk layanan Tapping pada LRT Jabodebek, KAI telah memasang 14 gate tipe Turnstile dan 2 gate tipe Wide untuk pelanggan disabilitas di masing-masing stasiun.
Khusus pada Stasiun Halim, KAI menggunakan gate tipe Flap untuk memudahkan pelanggan yang akan/telah menggunakan pesawat.
Adapun untuk pengisian saldo kartu uang elektronik, KAI memasang 2 unit Ticket Vending Machine di setiap stasiun.
KAI juga menyediakan 2 unit Point of Sales yang digunakan oleh petugas loket, untuk penjualan kartu uang elektronik.
Layanan Ticketing System LRT Jabodebek, menggunakan sistem ticketing Automatic Fare Collection (AFC).
Baca Juga: LRT Jabodebek Siap Meluncur Agustus 2022, Beroperasi Sampai Pukul 23:00 WIB
Sistem ticketing AFC adalah sistem ticketing otomatis yang dihitung berdasarkan sekelompok komponen sensor yang terintegrasi.
Melalui sistem AFC ini, seluruh layanan tiket dapat diakomodasi seperti penjualan, pelayanan tiket bermasalah, pembatalan, penalti, dan penambahan trayek.
“Layanan pada LRT Jabodebek kami sesuaikan dengan kemajuan zaman yang mana digitalisasi adalah satu hal yang wajib. Harapannya, pelanggan akan mendapatkan kemudahan bertransaksi serta pengalaman bertransportasi umum yang menyenangkan,” tutup Joni.
Sampai dengan Mei 2022, perkembangan pembangunan LRT Jabodebek mencapai 82,34%. LRT Jabodebek, ditargetkan akan soft launching pada 17 Agustus 2022 dan selanjutnya beroperasi secara komersial dengan segera. (*)