CERDASBELANJA.ID – Pesatnya perkembangan ekonomi digital dalam beberapa tahun belakangan, tidak terlepas dari peran dan upaya para pelaku UMKM yang tidak dimungkiri telah ikut mendorong pertumbuhan ekonomi.
Mandiri Institut mencatat, kegiatan kanal penjualan online bahkan dominan dilakukan oleh pelaku usaha perempuan sebanyak 61%.
Hal ini, adalah suatu pencapaian yang menggambarkan besarnya animo perempuan Indonesia untuk ikut membangun perekonomian digital.
Kegiatannya pun beragam, dengan kanal penjualan online didominasi oleh sektor industri pengolahan rumah tangga (86%), restoran (71%), dan perdagangan (44%).
Menurut Bank Dunia, dua pertiga populasi Indonesia saat ini berada di kelompok usia produktif 15-64 tahun, serta membuka akses partisipasi ekonomi bagi mereka merupakan suatu potensi luar biasa untuk akselerasi pertumbuhan.
Jika Indonesia dapat meningkatkan partisipasi tenaga kerja perempuan sebanyak 25% pada 2025, hal tersebut dapat menambah kegiatan ekonomi senilai lebih dari Rp893 triliun, dan meningkatkan PDB hingga 2,9%.
Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi memperkirakan, ekonomi digital Indonesia tahun 2021 sebesar Rp632 triliun akan bertumbuh 8x lipat pada tahun 2030.
Di sisi lain, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengemukakan, bahwa perempuan semakin memainkan peran penting bagi ekonomi Indonesia.
Di sektor UMKM, sebanyak 53,76% dimiliki oleh perempuan, dengan pegawai perempuan mencapai hingga 97%, dan kontribusi ekonomi hingga 61%. Di sektor investasi, kontribusi perempuan mencapai 60%.
Baca Juga: Cara Transfer OVO ke Gopay, Ternyata Gampang dan Tak Bikin Ribet
Pencapaian tersebut, dapat dilihat sejalan dengan peningkatan tingkat literasi digital, serta perkembangan platform digital yang semakin memudahkan masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi.
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2019 menunjukkan, bahwa walau indeks literasi keuangan perempuan masih rendah di angka 36,13%, tetapi telah meningkat, jika dibandingkan indeks 25,5% pada 2016.