Selain itu, menurut Tri, masih banyak toko daging atau meat shop yang tersebar di seluruh wilayah Jabodetabek.
Melasari menjelaskan, Kementerian BUMN melalui Bulog juga telah mulai mengadakan pasar murah yang diselenggarakan di kelurahan-kelurahan wilayah DKI Jakarta.
Bulog Goes to Kelurahan ini, tersebar di wilayah Jakarta Pusat (Petamburan, Kemayoran, Sumur Batu, Galurt, kampung Rawa dan Paseban), wilayah Jakarta Timur (Cakung Timur, Penggilingan, Kayu Putih, Kebon Pala, Ciracas dan Duren Sawit), serta wilayah Jakarta Utara (Kebon Bawang, Koja, Sukapura, Pegangsaan Dua, Semper Barat dan Penjaringan.
Di sisi lain, berdasarkan update data per 2 Maret 2022 hasil pendataan dan verifikasi secara faktual, data ketersediaan daging sapi/kerbau bulan Maret hingga Mei 2022 ada sebanyak 234.091,2 ton.
Sementara itu, kebutuhan daging ada sebanyak 202.937,8 ton, sehingga masih ada surplus sebanyak 31.153,4 ton.
Tri memperinci, komposisi ketersediaan daging tersebut terdiri atas produksi sapi atau kerbau lokal sebanyak 445.884 ekor, atau setara daging 80.268,0 ton.
Kemudian, komposisi tersebut juga termasuk total sapi bakalan impor siap potong pada bulan Maret-Mei sebanyak 143.464 ekor atau setara daging 27.500,6 ton, serta daging sapi atau kerbau beku impor sebanyak 95.114,8 ton.
Menurut Tri, validasi data prognosa ketersediaan dan kebutuhan daging sapi/kerbau ini, secara periodik telah dibahas bersama dengan Kementerian dan Lembaga terkait lainnya, serta asosiasi peternakan.
“Kemtan siap membantu menyampaikan informasi kepada masyarakat yang kesulitan untuk membeli daging sapi. Untuk itu, kami minta agar masyarakat tidak perlu khawatir, demikian juga para pemotong dan pedagang daging sapi agar tetap berjualan karena stok sapi siap potong dan daging sampai lebaran Insya-Allah aman,” tutup Tri. (*)