CERDASBELANJA.ID – Pemerintah semakin memperluas sasaran layanan telemedisin isolasi mandiri gratis.
Jika layanan ini sebelumnya hanya digunakan untuk pasien dengan hasil tes PCR positif, kini layanan konsultasi dokter dan pengiriman paket obat gratis ini, bisa digunakan pasien dengan hasil pemeriksaan RDT Antigen positif Covid-19.
“Kami menambahkan fitur lain di layanan telemedisin, mulai Rabu (16/2) kita juga akan meng-cover pasien yang melakukan tes lab antigen yang positif,” ujar Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan Setiaji, dikutip Sabtu (19/2).
Untuk mendapatkan layanan ini, pasien harus melakukan pemeriksaan RDT-Antigen di faskes atau laboratorium yang terafiliasi dengan sistem NAR Kemenkes.
Jika hasil RDT- Antigen positif, maka faskes dan lab pemeriksa harus melakukan input hasilnya ke NAR Antigen Kemenkes.
Selanjutnya, pasien otomatis akan mendapatkan WA Konfirmasi. Namun, apabila tidak mendapatkan WA, pasien bisa cek NIK secara manual di https://isoman.kemkes.go.id/.
WA konfirmasi tersebut, bisa digunakan untuk konsultasi dokter dan menebus paket obat gratis. Nantinya, obat disediakan Kimia Farma dan dikirimkan oleh SiCepat.
“Saat ini, kami sudah mempercepat layanan ini, sehingga maksimal 24 jam sudah sampai di rumah pasien yang melakukan isoman,” katanya.
Selain penambahan fitur, Kemenkes juga akan memperluas layanan telemedisin bagi pasien isolasi mandiri ke Luar Pulau Jawa-Bali, yaitu ke wilayah Medan, Palembang, Balikpapan, Banjarmasin, Manado, dan Makassar.
Baca Juga: Pasien Covid-19 Wajib Catat, Ini Cara dan Syarat Isolasi Mandiri di Rumah
Sebagai informasi, layanan telemedisin hadir untuk mempermudah pasien isoman mendapatkan layanan kesehatan, serta akses obat-obatan dengan risiko kesehatan yang minim. Saat ini, total ada 17 platform yang menyediakan layanan telemedisin.
Selama periode layanan 17 Januari hingga 14 Februari 2022, tercatat ada sekitar 391.978 pasien positif Covid-19 di wilayah Jawa-Bali.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 364.850 pasien mendapatkan WA konfirmasi. Sementara itu, sebanyak 158.075 pasien menghubungi layanan telemedisin.
Untuk paket obat, total ada 136.028 pasien telah menerima e-resep, dan 97% di antaranya atau 129.100 pasien melakukan tebus obat.
Paket obat yang paling banyak diterima pasien, adalah paket B yakni paket untuk pasien gejala ringan.
“Rata-rata paket obat paling banyak diterima pasien yang berdomisili di DKI Jakarta,” tutup Setiaji. (*)