CERDASBELANJA.ID – Startup asal Indonesia yang bergerak di bidang makanan dan minuman (F&B) kekinian Haus!, mencatat performa bisnis yang gemilang.
Sepanjang tahun 2021, Haus! berhasil meraup pendapatan mencapai Rp250 miliar. Kinerja baik tersebut, ditopang oleh catatan penjualan produk dari 162 gerai Haus! yang mencapai rerata penjualan senilai Rp6,5 juta per harinya.
CEO & Co-Founder Haus! Gufron Syarif mengatakan, pertumbuhan bisnis Haus! Yang berkelanjutan merupakan salah satu target perusahaan yang ingin dijaga.
“Sejak didirikan pada tahun 2018, Haus! ingin menjadi perusahaan yang tumbuh secara berkelanjutan dengan misi untuk menyebarkan kebahagiaan lewat segelas minuman,” ujar Gufron dalam keterangannya, dikutip Selasa (25/1).
Berbeda dengan startup F&B sejenis, Haus! tidak menerapkan sistem franchise (waralaba) dalam ekspansi bisnisnya, tetapi seluruh gerai dimiliki atau dikelola penuh oleh manajemen Haus!.
“Melalui sistem seperti ini, kami dapat menghadirkan pengalaman yang terbaik bagi pelanggan lewat produk dan layanan Haus! karena manajemen memiliki kendali penuh terhadap setiap gerai yang beroperasi,” tegas Gufron.
Di dalam tiga tahun perjalanannya, Haus! telah menjangkau sejumlah kota di Indonesia, bahkan hingga kota di luar Jabodetabek seperti Surabaya, Bandung, Jogja, Solo, Karawang, Serang, dan Cilegon yang cukup antusias terhadap produk Haus!.
“Kami sangat gembira dengan animo masyarakat Indonesia yang menilai kualitas produk kami, tidak kalah dengan kompetitor sejenis yang bermain di segmen lebih premium,” kata Gufron.
Gurfon melanjutkan, pihaknya optimistis untuk terus bersaing di segmen produk minuman kekinian, sekaligus menjangkau target pasar Haus! yang merupakan masyarakat dari kalangan aspiring middle class dan middle class.
Baca Juga: Coba-Coba Trading Saham? Ternyata Faktor Ini Kunci Keberhasilannya
Pasalnya, saat ini lebih dari 60% komposisi penjualan produk Haus! ditopang oleh aplikasi agregator layanan pesanan antar online seperti GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood.
Hal tersebut, diperkuat dengan data Laporan eConomy 2021 yang dirilis Google, Temasek, dan Bain & Company yang menyebutkan peningkatan sektor layanan pesan antar sebesar 36% di Indonesia pada tahun 2021.