Rendahnya tingkat pengetahuan para calon ibu dan calon ayah seputar kondisi kesehatan dan kehamilan, menjadi salah satu penyebab banyaknya calon orang tua yang mudah memercayai informasi yang belum tentu benar dan akurat di media sosial.
Menurut Novelita, para calon ibu juga sering kali menggali informasi berdasarkan testimoni atau pengalaman mengandung ibu lainnya. Padahal, tidak semua ibu memiliki kondisi fisik dan kehamilan yang sama.
“Sebagai contoh, soal pilihan melahirkan. Banyak ibu mendengar tentang sakitnya melahirkan normal, sehingga memilih persalinan caesar tanpa konteks. Maksudnya, mereka memilih persalinan tersebut tanpa adanya indikasi komplikasi atau rekomendasi dokter,” imbuhnya.
Tentunya, proses persiapan kehadiran sang buah hati yang dapat dilakukan calon orang tua tidak harus dilakukan dengan biaya yang mahal.
Terdapat banyak pilihan fasilitas kesehatan (faskes) yang dapat disesuaikan dengan ketersediaan finansial pasangan.
Tidak hanya rumah sakit, pasangan juga dapat berkunjung ke klinik bidan dan puskesmas, sehingga calon ibu juga dapat berkonsultasi dengan nyaman untuk memantau kesehatan diri dan janin.
Persiapan dan dukungan finansial yang matang, kembali menjadi penting sebagai landasan rasa tenang atau peace of mind bagi para calon ibu yang akan turut memengaruhi kesehatan mental dan fisik selama kehamilan.
Baca Juga: Cara Cerdas BCL Atur Keuangan, Ada Budget Khusus untuk Belanja Online
Sebagai salah satu bagian dari rencana keuangan masa depan yang matang, para calon orang tua dapat mempertimbangkan asuransi jiwa dan kesehatan.
“Bila sumber dana terbatas, asuransi jiwa dapat diprioritaskan untuk anggota keluarga yang bekerja sebagai pencari nafkah utama terlebih dahulu. Sementara itu, asuransi kesehatan bisa diberikan kepada seluruh anggota keluarga, sehingga keuangan tidak kesulitan ketika terkena musibah yang tidak diinginkan,” tutup Bianto. (*)