Mereka juga sering kali tidak mempertimbangkan faktor penting yang harus dipersiapkan, yaitu merumuskan tujuan mulia (brand purpose) apa yang ingin mereka capai dengan bisnisnya. Akibatnya, bisnis yang dibangun dapat kehilangan relevansinya seiring berjalannya waktu.
Co-Founder & Chief Executive Officer of Riliv Audrey Maximillian Herli mengatakan, kunci utama bisnis adalah fokus pada masalah yang ada, bukan hanya sekadar mengikuti tren terutama di tengah dinamisnya perubahan industri bisnis.
Baca Juga: Cara Bisnis Online di Shopee, Apa Itu Produk Pre Order Serta Kriterianya?
Lebih dari sekadar menciptakan bisnis, Audrey mendorong agar sebuah bisnis dapat menghadirkan solusi bagi masalah yang ada. Ketika kita berhasil memecahkan masalah yang ada, maka bisnis akan menjadi semakin sustainable dan dapat memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat sekitar.
“Itulah mengapa sejak awal berdiri, Riliv selalu berupaya memegang teguh brand purpose kami untuk terus melawan stigma negatif tentang kesehatan mental di Indonesia,” tutur Audrey.
Ia berharap, kehadiran Riliv dapat menciptakan sebuah tempat yang aman bagi masyarakat yang butuh pertolongan profesional terkait isu kesehatan mental.
2. Sentuh Sisi Emosional Target Audiens yang Ingin Disasar
Tak dapat dimungkiri, bahwa brand purpose memainkan peranan penting dalam membantu sebuah bisnis membangun ikatan emosional yang lebih kuat, dengan target audiens mereka.
Hal tersebut, akhirnya mendorong pelaku bisnis menjadi lebih aktif menciptakan brand purpose yang dapat menyentuh sisi emosional para target audiens yang mau mereka sasar.
Co-Founder of Mad for Makeup dr. Shirley Oslan mengatakan, dirinya ingin merangkul para perempuan Indonesia untuk dapat lebih menerima dan mencintai diri mereka sendiri.
Baca Juga: Cara Bisnis Online di Shopee, Ini 4 Skill yang Wajib Dimiliki Pebisnis UMKM di Era Digital
Brand purpose tersebut, disampaikan salah satunya lewat produk make-up yang sehat bagi kulit, mudah digunakan untuk sehari-hari dan pemula, dan harga yang terjangkau. Sejak awal, kata Shirley, pihaknya berusaha untuk tampil beda dengan menyuarakan brand purpose yang otentik, serta menyasar sisi emosional maupun personal para target audiens mereka.