Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Dorong Literasi Keuangan, Kredivo Gencarkan Program Generasi Djempolan

Wulan - Kamis, 14 Oktober 2021 | 12:00
Kredivo gencarkan gerakan Generasi Djempolan untuk tingkatkan literasi keuangan milenial.
Dok. Kredivo

Kredivo gencarkan gerakan Generasi Djempolan untuk tingkatkan literasi keuangan milenial.

CERDASBELANJA.ID – Di tengah peningkatan indeks inklusi keuangan di Indonesia yang mencapai 76,19%, peningkatan indeks literasi keuangan masih berada pada 38,03%.

Hal ini lantas menjadi pekerjaan rumah, baik bagi pelaku industri keuangan maupun pemerintah.

Menjawab kebutuhan tersebut, Kredivo aktif berupaya meningkatkan kesiapan masyarakat Indonesia terhadap ekosistem keuangan digital. Khususnya, terkait pemanfaatan layanan keuangan digital secara bijak.

Baca Juga: Syarat Pinjam Uang di Kredivo, Uang Cair Kilat Cuma Butuh 5 Menit

Melalui gerakan Generasi Djempolan, sebagai gerakan literasi keuangan digital, Kredivo fokus melakukan edukasi bagi generasi muda di berbagai daerah, untuk menjadi generasi melek keuangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Kini, bertepatan dengan momentum Bulan Inklusi Keuangan dan tepat satu tahun sejak Generasi Djempolan diinisiasi, Kredivo menyambangi Kota Bandung, kota dengan ekonomi kreatifnya yang menjadi tulang punggung bagi pergerakan ekonomi daerah.

Menyandang status sebagai Creative City Network UNESCO, kompetisi pelaku ekonomi kreatif di kota tersebut pun juga semakin ramai. Tercatat, Bandung memiliki 126.184 unit usaha kreatif, jauh lebih banyak dibandingkan dengan Yogyakarta yang hanya memiliki 26.910 unit usaha kreatif, dan Bali dengan 37.857 unit usaha kreatifnya.

General Manager Kredivo Lily Suriani menjelaskan, sebagai pelaku industri ekonomi keuangan digital, Kredivo melihat potensi yang besar dari generasi muda yang melek keuangan bagi pertumbuhan ekonomi.

Melalui Generasi Djempolan, Kredivo berharap dapat turut menciptakan ekosistem keuangan digital yang kondusif, mengingat bonus demografi dari generasi muda di Indonesia, serta perannya sebagai agen perubahan di masyarakat.

“Di Bandung sendiri, generasi muda memiliki peran penting bagi pertumbuhan ekonomi lokal, melalui industri kreatif. Oleh karena itu, di tengah kompetisi yang semakin ketat, daya saing pelaku industri kreatif di kota ini harus senantiasa ditingkatkan,” ujar Lily dalam diskusi virtual, Jumat (8/10).

Baca Juga: Cara Pinjam Uang di Kredivo, Cuma Butuh 5 Menit Dana Langsung Cair

Lily menambahkan, Gerakan Generasi Djempolan diharapkan bisa membantu pelaku usaha kreatif untuk meningkatkan daya saingse, serta memberikan akses untuk membantu meningkatkan transaksi.

“Selain itu, Gerakan Generasi Djempolan juga diharapkan dapat mengajak lebih banyak generasi muda Bandung untuk mampu berinovasi dan terus mencari peluang pasar,” paparnya.

Pembayaran melalui fintech seperti kredit digital pada e-commerce, juga terbukti membantu para merchant untuk menaikkan nilai rata-rata pembelian atau Average Order Value (AOV), serta frekuensi transaksi.

Dengan demikian, pemanfaatan akses fintech yang maksimal dan bijak, akan turut mampu mendorong pertumbuhan ekosistem kreatif Bandung yang sehat dan positif.

Lebih lanjut, pengguna Kredivo di Bandung juga mengalami peningkatan hingga 141% year-to-date di 2021, jika dibandingkan dengan 2020. Selain itu, usia pengguna mayoritas juga didominasi oleh kelompok umur milenial produktif, yaitu kelompok umur 20-29 tahun, sebanyak 50%%.

Sementara itu, proporsi layanan yang paling banyak digunakan, adalah pembelanjaan ritel (64%) dan pinjaman tunai (36%). Berdasarkan jumlah tersebut, mayoritas pengguna beralasan menggunakan pinjaman tunai sebagai modal usaha.

Baca Juga: Pahami Produk Pinjaman Tunai Kredivo, Solusi Pinjam Uang Online Aman

Berkaca pada potensi tersebut, Kredivo secara aktif mengajak generasi muda di Kota Bandung untuk melek keuangan dan mampu terus meningkatkan daya saing usaha kreatifnya, dengan tiga kriteria utama Generasi Djempolan Kredivo, yaitu sebagai berikut.

(1) Set priority yang dapat menentukan prioritas dan batasan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

(2) Value over price, memahami nilai dari pengeluaran dan pemanfaatan keuangan, bukan hanya karena murah namun juga memiliki nilai.

(3) Best of both worlds, tech-savvy sekaligus memiliki kemampuan dalam mengatur keuangan (financially savvy).

Sementara itu, Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Susilo Sudjono mengatakan, edukasi terkait layanan keuangan digital terus menjadi fokus baik bagi pemerintah maupun pelaku industri.

APPI selaku asosiasi juga mendukung peran aktif para anggotanya, termasuk Kredivo, untuk memaksimalkan perannya dalam menyediakan akses pembiayaan yang mudah, aman, dan terjangkau.

Baca Juga: Kenali Apa Itu Kredivo? Bisa Kredit hingga Pinjam Uang Online Mudah

Susilo menegaskan, pihaknya juga terus mendorong penyaluran pembiayaan untuk sektor produktif, sehingga dapat terus mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di Kota Bandung.

“Kami optimistis, bahwa dengan kolaborasi yang kuat dari pemerintah serta pelaku industri, maka masyarakat akan semakin siap untuk menjadi bagian dari ekonomi digital yang sehat dan kondusif,” paparnya.

Lebih lanjut, Dwi Purnomo selaku Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan Indonesia Creative Cities Network (ICCN) menjelaskan, ekosistem industri kreatif yang sudah terbentuk ini dapat menjadi peluang bagi generasi muda untuk menangkap peluang usaha.

Meskipun peta kompetisi pelaku industri kreatif di Kota Bandung semakin ketat, peningkatan daya saing di tengah kehadiran teknologi menjadi kunci bagi pertumbuhan industri kreatif yang berkelanjutan di Kota Bandung.

“Akses keuangan digital, juga menjadi akselarator perkembangan pelaku usaha, sehingga pemanfaatan terhadap layanan keuangan yang digital perlu untuk terus ditingkatkan, terutama bagi kalangan generasi muda,” tutup Dwi. (*)

Editor : Cerdas Belanja

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x