Menurut Agung, hal inilah yang membedakan konsep reseller biasa dengan store owner Alfamind.
Ini karena, biasanya reseller hanya bisa memesan produk dari satu atau beberapa titik gudang saja, sedangkan Alfamind memungkinkan store owner mengakses ribuan toko dan gudang.
“Itulah pengembangan dari konsep yang sudah banyak dipakai saat ini, termasuk platform marketplace,” pungkasnya.
Agung juga menambahkan, meskipun Alfamind bukanlah platform marketplace, tetapi Alfamind mengadopsi cara transaksi dalam belanja online.
Dengan demikian, mitra ataupun konsumen tidak perlu melakukan tatap wajah atau kontak fisik saat bertransaksi.
Baca Juga: Cara Dapat Uang dari GoPay, Buka Rekening di TMRW Dapat Saldo Rp400 Ribu
Terakhir, Alfamind juga menyediakan profit yang disebut sebagai margin. Margin yang didapatkan store owner, berasal dari selisih harga jual dengan harga dasar produk.
“Jadi di Alfamind, tidak hanya sekedar jualan lalu bisa dijual dengan harga sendiri, tetapi setiap produknya pun itu sudah diberi garansi dan ada margin yang tersimpan,” tutup Agung. (*)