Follow Us

Apa Itu Phising, Modus Penipuan Online yang Marak, Ini Jenis-Jenisnya!

Wulan - Selasa, 27 Juli 2021 | 15:00
Kenali jenis phishing agar tidak terjerat penipuan.
freepik.com

Kenali jenis phishing agar tidak terjerat penipuan.

Adapun penipuan phishing lainnya, disebut sebagai sextortion, penipuan ini terjadi saat peretas mengirimi kita e-mail yang familier dan tampaknya berasal dari kita sendiri.

Nantinya, peretas akan berpura-pura memiliki akses ke akun e-mail, password, dan komputer kita. Setelah itu, mereka akan mengeklaim bahwa mereka memiliki rekaman video pribadi kita.

Para peretas ini akan mengatakan bahwa kita punya video dewasa, atau rekaman diri kita saat kita sedang menonton video dewasa di perangkat komputer atau ponsel. Melalui klaim ini, mereka akan memaksa kita membayar, biasanya dalam bentuk bitcoin, jika tidak ingin video kita tersebar di internet.

2. Spear Phishing

Jenis phishing yang perlu diwaspadai kedua, adalah spear phishing. Spear phishing biasanya menargetkan sebuah kelompok atau individu tertentu, misalnya seperti administrator sistem perusahaan.

Biasanya, para penjahat siber memulai aksinya menggunakan open source intelligence (OSINT), untuk mengumpulkan informasi dari berbagai sumber tersedia atau sumber terbuka. Biasanya, sumber tersebut bisa dari media sosial atau situs web perusahaan target.

Selanjutnya, para penjahat ini akan menargetkan individu tertentu di dalam organisasi dan menggunakan nama, jabatan, atau nomor telepon asli. Informasi tersebut, kemudian digunakan untuk menjebak agar korban berpikir telah menerima e-mail resmi dari orang lain di dalam perusahaannya. Melalui trik tersebut, penerima e-mail akan terjebak informasi palsu dan mengalami kerugian.

Baca Juga: 5 Cara Lindungi Akun Jenius BPTN Kita, Waspada Terjebak Penipuan!

3. Whaling (Whale Phishing)

Jenis phishing yang perlu diwaspadai ketiga, adalah whaling atau whale phishing. Sesuai dengan namanya, whaling menargetkan individu spesifik yang punya kewenangan atau jabatan tinggi dalam suatu organisasi. Misalnya pemilik bisnis, direktur perusahaan, manajer dan sebagainya.

Para pelaku whaling ini, akan menggunakan media sosial atau situs web perusahaan untuk menemukan nama pejabat tinggi di organisasi tersebut. Selanjutnya, mereka akan menyamar sebagai petinggi perusahaan menggunakan alamat e-mail yang sama.

Adapun e-mail yang dikirim, biasanya berisi permintaan transfer sejumlah uang, atau meminta korban meninjau dokumen tertentu. Nantinya, tautan terlampir akan membawa kita ke halaman tertentu yang meminta kita memasukkan data penting terkait perusahaan, seperti nomor pajak dan nomor rekening bank.

Editor : Cerdas Belanja

Baca Lainnya

Latest