Jelang Nataru 2022, Kementan Pastikan Stok Daging dan Telur Masih Stabil

Jumat, 24 Desember 2021 | 14:00
meatbasics101.com

ilustrasi daging

CERDASBELANJA.ID – Menjelang momen Natal dan Tahun Baru (Nataru), Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) Nasrullah mengungkapkan, stok dan harga komoditas peternakan masih stabil.

Hal ini, berdasarkan monitoring mingguan stok dan harga yang dilakukan Ditjen PKH.

"Ketersediaan stok komoditas peternakan masih stabil, begitu juga harga tidak ada kenaikan signifikan," ujar Nasrullah dalam keterangannya, Kamis (23/12).

Ia membeberkan, stok sapi di kandang dari wilayah Sumatra Utara, Lampung, Kalimantan Tengah, Jawa Barat, Banten, dan Jawa Timur totalnya tercatat 144.151 ekor.

Berdasarkan jumlah tersebut, stok sapi yang siap potong ada sebanyak 108.336 ekor. Sementara itu, stok kerbau di kandang juga tercatat sebanyak 2.797 ekor dan yang siap potong 1.735 ekor.

Nasrullah menambahkan, stok daging sapi/kerbau bakalan impor siap potong setara daging per 17 Desember 2021 mencapai 21.100 ton. Sementara itu, daging sapi/kerbau beku tersedia sebanyak 25.687 ton.

Baca Juga: Cerita Lengkap Yuli, TKW Asal Indonesia yang Dapat Warisan Miliaran Rupiah dari Aktor Taiwan

Jika melihat dari sisi harga, rata-rata harga secara nasional sapi hidup tingkat produsen seharga Rp48.793 per kg berat hidup.

Harga daging sapi tertinggi, ada di Provinsi Kepulauan Riau dengan mencapai Rp59.500 per kgBH dan harga terendah tercatat di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), seharga Rp34.800 per kgBH.

Di sisi lain, harga daging sapi di tingkat konsumen memang mengalami fluktuatif, tetapi tidak signifikan. Rata-rata secara nasional, harga daging sapi masih di harga Rp118.650 per kg.

"Catatan paling mahal di Provinsi Sumatra Barat seharga Rp132.500 per kg dan paling murah di Provinsi Kepulauan Riau dengan harga Rp92.00 per kg," imbuh Nasrullah.

Untuk ayam, stok daging ayam ras beku di cold storage tersedia sebanyak 21.052 ton. Kemudian, dari sisi harga juga cenderung stabil dengan rata-rata harga daging ayam ras di tingkat konsumen secara nasional, yaitu seharga Rp35.650 per kg.

Sementara itu, harga livebird ayam ras di tingkat produsen secara rata-rata nasional pada minggu ke-3 Desember 2021 seharga Rp20.726 per kgBH.

Baca Juga: Ada Omicron, Kemenag Tunda Pemberangkatan Jemaah Umrah Sampai 2022

Harga tertinggi tersebut, tercatat di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan harga Rp21.976 per kgBH dan terendah di Provinsi Sumatra Utara dengan harga Rp20.041 per kgBH.

Adapun harga telur ayam ras di tingkat produsen, secara rata-rata nasional seharga Rp21.489 per kg. Kemudian, harga telur ayam ras di tingkat konsumen secara rata-rata nasional seharga Rp25.750 per kg.

Di sisi lain, Nasrullah juga mengingatkan, dalam memastikan ketersediaan pangan khususnya menghadapi Nataru ini, perlu adanya koordinasi dengan pemerintah daerah, kementerian/lembaga terkait, serta pemangku kepentingan lainnya.

"Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang terus mengingatkan kita berkomitmen pada pemenuhan pangan bagi 273 juta rakyat Indonesia adalah prioritas yang harus dipenuhi," tutup dia. (*)

Baca Juga: Mau ke Luar Kota? Catat Daftar Stasiun KAI yang Layani Rapid Test Antigen

Editor : Yunus

Baca Lainnya