Gojek dan TBS Kolaborasi Joint Venture, Hadirkan Kendaraan Listrik

Jumat, 19 November 2021 | 14:00
Dok. Gojek

Gojek kolaborasi JV dengan TBS

CERDASBELANJA.ID – Setelah sukses melakukan uji coba tahap pertama kendaraan listrik roda dua, Gojek kembali menandai babak baru adopsi kendaraan listrik di Indonesia.

Hari Kamis (18/11), Gojek bersama dengan perusahaan energi TBS Energi Utama melalui PT Karya Baru TBS (TBS) menandatangani komitmen kerja sama untuk membentuk usaha patungan atau Joint Venture (JV), dengan nama Electrum.

Joint Venture atau JV adalah perjanjian bisnis, antara dua pihak atau lebih yang setuju untuk mengumpulkan sumber daya mereka, demi mencapai sebuah tujuan tertentu.

Model bisnis JV ini, juga sering kali disebut sebagai bisnis patungan. Biasanya, pembentukan JV dikhususkan untuk menjalankan proyek baru, atau kegiatan bisnis lainnya.

Kali ini, kolaborasi strategis bisnis JV antara Gojek dan TBS hadir dalam membangun ekosistem kendaraan listrik roda dua di Indonesia.

Tentunya, sekaligus mendukung rencana Pemerintah Indonesia menjadikan pengembangan industri kendaraan listrik sebagai prioritas nasional.

Baca Juga: Gojek dan PT KCI Kolaborasi, Bisa Pesan Tiket Kereta di Aplikasi Gojek

Melalui perusahaan patungan tersebut, Gojek dan TBS akan mengembangkan usaha bisnis dalam bidang manufaktur kendaraan listrik roda dua, teknologi pengemasan baterai, infrastruktur penukaran baterai, hingga pembiayaan untuk memiliki kendaraan listrik.

“Hari ini, merupakan hari bersejarah bagi kami dengan terbentuknya perusahaan tech joint venture nasional pertama, di sektor kendaraan listrik Indonesia,” ujar CEO Gojek Kevin Aluwi dalam diskusi virtual, Kamis (18/11).

Membawa semangat gotong royong, pembentukan perusahaan patungan ini merefleksikan keseriusan dan langkah nyata Gojek, dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

“Kami berharap, upaya ini dapat mewujudkan lingkungan yang lebih baik dan berkontribusi kepada penanggulangan perubahan iklim di Indonesia. Kendaraan listrik, merupakan masa depan bagi sektor transportasi dan kami memastikan hal tersebut dapat terwujud lebih cepat melalui kolaborasi ini,” lanjut Kevin.

Bagi Gojek, kolaborasi strategis ini bagian dari upaya mewujudkan komitmen Sustainability Grup GoTo “Zero Emissions” (Nol Emisi Karbon).

Gojek menargetkan, menjadi platform karbon-netral dan mentransisi menjadi 100% kendaraan listrik di tahun 2030.

Baca Juga: Gojek Kerja Sama dengan Gogoro, Hadirkan Uji Coba Kendaraan Listrik

Wakil Direktur Utama TBS Pandu Sjahrir mengatakan, sejalan dengan Gojek, TBS juga berkomitmen penuh terhadap sustainability untuk mencapai Nol Emisi Karbon di tahun 2030.

Caranya, dengan melakukan transformasi business menjadi green business dengan fokus pada pengembangan dan investasi di bidang renewable energy and clean business.

Kolaborasi dengan Gojek ini merupakan salah satu bagian dari komitmen re-investasi pendapatan usaha TBS ke sektor energi bersih dan energi baru dan terbarukan.

“Transformasi bisnis serta kolaborasi investasi TBS, merupakan perwujudan dari komitmen tersebut dan menjadi langkah perusahaan menuju bisnis yang lebih hijau,” kata Pandu.

Pandu melanjutkan, untuk mengakselerasi adopsi kendaraan listrik, TBS melihat perlunya ekosistem yang komprehensif dan mumpuni.

Pengalaman dan pemahaman TBS di bidang energi bersama dengan ekosistem dan teknologi Gojek yang luas, bisa menjadi katalisator pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Baca Juga: Gojek Gelontorkan Dana Senilai Rp1 Triliun Selama Masa Pandemi untuk Dukung Mitra UMKM dan Driver Bertahan dan Bangkit Bersama

“Tidak hanya itu, kendaraan listrik yang akan digunakan dalam memberikan layanan bagi konsumen, juga bisa meningkatkan kepercayaan dan mendorong masyarakat umum untuk mencoba dan memanfaatkan kendaraan listrik,” ungkapnya.

Sebelumnya, Gojek telah mengumumkan uji coba komersial pemanfaatan motor listrik yang menerapkan skema baterai swap.

Pada tahap ini, Gojek akan menggunakan 500 unit motor listrik di Jakarta Selatan. Selanjutnya, akan meningkatkan skala uji coba dengan target awal pemanfaatan sampai dengan 5.000 unit motor listrik, serta jarak tempuh penggunaan motor listrik sebanyak 1 juta kilometer di dalam platform Gojek.

Data hasil uji coba ini, juga akan dimanfaatkan untuk mencari kombinasi teknologi yang tepat untuk kendaraan listrik yang dapat memenuhi kebutuhan mitra driver dan pengguna Gojek, serta pasar Indonesia secara luas.

Di dalam uji coba komersial tersebut, para pengguna setia Gojek akan dapat memilih motor listrik pada saat menggunakan layanan GoRide dengan area pick up dan drop off di Jakarta Selatan.

Sementara itu, mitra driver yang menggunakan kendaraan listrik akan terus dapat menjadi bagian dari layanan Gojek lainnya seperti GoFood, GoSend Instant, GoShop dan GoMart. (*)

Baca Juga: Gojek Hadirkan 3 Inovasi Baru, Lebih Canggih dan Memudahkan Kegiatan

Editor : Presi

Baca Lainnya