Tips Menyiapkan Keuangan Pasca Pandemi, Apa Saja yang Diperlukan?

Sabtu, 09 Oktober 2021 | 22:00
iStockphoto

Tips menyiapkan keuangan pasca pandemi ala perencana keuangan.

CERDASBELANJA.ID – Meski gelombang pandemi telah menurun, tetapi kita tetap perlu waspada terhadap segala kemungkinan yang bisa terjadi.

Salah satu hal yang perlu disiapkan untuk menghadapi masa pasca pandemi, adalah keuangan pribadi.

Perencana keuangan dan CEO Finansialku.com Melvin Mumpuni, membagikan beberapa tips mengenai persiapan keuangan apa saja yang diperlukan.

Baca Juga: 5 Cara Mengatur Keuangan Bisnis agar Tidak Bangkut, Wajib Tahu!

Terutama setelah terjadi pandemi dan menghadapi masa depan dengan manajemen risiko serta pengaturan cash flow.

Menurut Melvin, hal pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan financial check-up. Salah satu caranya, adalah dengan melakukan pencatatan pengeluaran dan pemasukan misalnya.

Melalui hal tersebut, kita dapat memahami kondisi keuangan kita sehat atau tidak. Selain itu, kita bisa mengetahui langkah perencanaan keuangan seperti apa yang harus dibuat.

Melvin memaparkan, ada beberapa langkah persiapan keuangan dan bagaimana cara mencapainya.

Melvin menjelaskan, membuat persiapan keuangan harus dilengkapi dengan fokus membuat kondisi keuangan sehat terlebih dahulu.

“Pengaturan cash flow yang seimbang dan memahami kebutuhan, dapat membantu untuk mencapai tujuan keuangan yang diinginkan,” ujar Melvin dikutip dalam keterangannya, Kamis (7/10).

Baca Juga: Kemenkeu Luncurkan E-Meterai, Harap Bisa Transformasi Ekonomi

Hal selanjutnya yang perlu disiapkan, adalah dana darurat dan asuransi. Pasalnya, kita harus siap menghadapi berbagai risiko kehidupan, salah satu contohnya adalah masa pandemi seperti sekarang ini.

“Setelah menganalisis keuangan ini, maka kita harus fokus dalam mencapai tujuan sesuai rencana,” papar Melvin.

Melvin juga menyampaikan, dalam melakukan adaptasi kebiasaan baru setelah terjadinya pandemi, sebaiknya seseorang tidak hanya mengandalkan satu sumber pemasukan saja, tetapi juga mencari peluang lain untuk mendapatkan penghasilan baru.

Lalu dana darurat yang dibutuhkan masing-masing orang, berbeda tergantung pada statusnya. Misalnya, kalau belum menikah membutuhkan tiga kali pengeluaran.

Lain halnya jika sudah menikah, maka kita membutuhkan enam kali pengeluaran. Lalu jika sudah menikah dan memiliki anak, maka kita membutuhkan dua belas kali pengeluaran.

Setelah itu, utang konsumtif sebaiknya dilunasi, memiliki asuransi jiwa dan kesehatan yang mencakup perlindungan terhadap penyakit kritis, menjadi hal yang cukup krusial untuk melengkapi tingkatan yang disebut Keamanan Keuangan.

Baca Juga: Catat, Ini 5 Cara Mengatur Keuangan Bisnis agar Usaha Tidak Bangkrut

Di sisi lain, Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah memaparkan, sampai saat ini penyebaran dan penularan virus Covid-19 di Indonesia masih berlangsung.

Berdasarkan data, Indonesia telah mengalami penurunan kasus yang sangat signifikan pada dua bulan terakhir.

Namun, tetap harus mewaspadai adanya potensi kenaikan kasus saat mobilitas penduduk semakin tinggi.

Dewi menjelaskan, dalam mengatasi tantangan pandemi ini, dibutuhkan koordinasi dari berbagai pihak. Termasuk seluruh masyarakat Indonesia untuk menerapkan protokol kesehatan.

Ketahanan kesehatan masyarakat ini, dapat ditingkatkan ketika semua pihak menerapkan disiplin dalam perubahan perilaku.

“Hal yang paling dasar adalah 3M, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Selain itu, kita juga harus tetap waspada dan menyadari tentang penyebaran varian virus yang mungkin terus berkembang,” ungkap Dewi.

Baca Juga: Tips Atur Perencanaan Keuangan Pakai Asuransi Jiwa Dwiguna dari AXA

Pendistribusian dan pelaksanaan vaksinasi dosis penuh, juga akan mendukung tercapainya herd immunity.

“Kedisiplinan ini, harus dimulai dari diri kita sendiri dan tentunya harapan kita semua agar pandemi ini dapat berakhir,” tutup Dewi. (*)

Editor : Yunus

Baca Lainnya